Hal itu terekam dalam jajak pendapat mereka yang digelar pada periode 11-17 Agustus 2022 itu melibatkan 1.229 responden.
Hasilnya menunjukkan, sebanyak 53,2 persen responden tak tahu tentang kabar dugaan ancaman pembunuhan pada Brigadir J sebelum ia tewas 8 Juli 2022.
Sedangkan 46,8 persen responden mengetahui kabar tersebut.
Kemudian dari responden yang mengetahui, sebanyak 36,4 persen mengaku sangat percaya informasi dugaan ancaman pembunuhan pada Brigadir J.
“Sebanyak 50,6 persen cukup percaya, dan 8,8 persen kurang percaya,” dikutip dari keterangan survei Indikator, Jumat (26/8/2022).
Kemudian, sebanyak 1,1 persen responden tidak percaya sama sekali, serta 3,1 responden ragu atau memilih tidak menjawab.
Adapun survei dilakukan dengan metode wawancara melalui sambungan telepon pada responden berusia minimal 17 tahun.
Sampel ditentukan dengan metode random digit dialing (RDD). Margin of error kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Diberitakan kabar dugaan ancaman pembunuhan Brigadir J diungkap oleh pengacara keluarganya, Kamaruddin Simanjuntak.
Ia menuturkan Brigadir J mendapat ancaman sejak Juni hingga satu hari jelang ditemukan Tewas yakni 7 Juli 2022.
Kamaruddin mengaku informasi tersebut didapatkan dari catatan dokumen elektronik.
“Ada rekaman elektronik almarhum (Brigadir J) karena takut diancam mau dibunuh pada bulan Juni lalu, dia sampai menangis,” tuturnya pada 23 Juli 2022.
https://nasional.kompas.com/read/2022/08/26/18135301/survei-indikator-publik-percaya-brigadir-j-pernah-dapat-ancaman-pembunuhan