Hal ini disampaikan Yahya di acara 10 Tahun Forum Pemred di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (5/8/2022) sore.
"Sebuntu apapun para kontestan ini di dalam menonjolkan atau di dalam menghadapi kompetisi yang ada, kita mohon betul supaya jangan menggunakan identitas sebagai senjata, apakah itu identitas etnikn identitas agama, termasuk identitas NU," kata Yahya.
Hadir sejumlah petinggi partai politik, seperti Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Lalu, ada pula Wakil Ketua dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno.
Tampak pula Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut Yahya, hal ini perlu ia tekankan karena NU sering dikejar-kejar oleh kontestan Pemilu. Berbeda dengan Muhammadiyah yang menurutnya bisa mengambil jarak.
"Muhammadiyah ini bisa bebas mengambil jarak dari kompetisi semacam ini. NU ini mau lari pun dikejar-kejar. Jadi, kita perlu punya perhatian yang lebih terkait dengan hal ini," ujar dia.
Lebih jauh, Yahya menekankan, pesta demokrasi pada tahun 2024 mendatang tidak boleh menyebabkan perpecahan di tengah masyarakat.
"Kita ingin semuanya terus bersatu, terus harmonis, apapun kompetisi yang akan berlangsung, sekeras apapun," kata Yahya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/08/05/20311591/gus-yahya-minta-kontestan-pemilu-tak-bawa-bawa-identitas-nu