JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Mahendra Siregar menyatakan, kegiatan inkluasi dan literasi keuangan syariah akan menjadi program prioritas OJK.
"Untuk aspek literasi, inklusi dan juga pemahaman mengenai keuangan syariah kepada masyarakat secara umum yang menjadi program prioritas OJK," kata Mahendra dalam keterangan pers di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Mahendra menuturkan, selain sosialisasi ke masyarakat umum, OJK juga akan melakukan kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menignkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Hal ini termasuk implementasi dan pemanfaatannya sampai ke tingkat akar rumput melalui berbagai lembaga keuangan, baik bank maupun lembaga keuangan mikro.
Menurut Mahendra, upaya itu mesti dilakukan karena kontribusi keuangan syariah dalam industri jasa keuangan semakin tinggi, bahkan mencapai 6,7 persen untuk sektor perbankan.
"Memang secara historis sudah lebih besar daripada sebelumnya namun dibandingkan potensinya yang ada, jauh, masih banyak yang harus dikembangkan lebih lanjut," kata Mahendra.
Dia menambahkan, dalam pertemuan dengan DK OJK, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga menyoroti usaha keuangan berbasis syariah yang semakin berkembang dewasa ini.
Mahendra menyebutkan, OJK akan memprioritaskan pertumbuhan dan perkembangan sektor keuangan syariah agar semakin kuat, kompetitif, tetap terjaga kondisi keuangan dan semakin baik tata kelolanya.
"Karena pada gilirannya hal tadi itulah yang akan juga memberikan kepastian dan jaminan terhadap keberadaan dan peran kontribusi dari keuangan syariah ini kepada masyarakat dan perekonomian nasional," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/08/04/15060581/dk-ojk-sebut-literasi-dan-inklusi-keuangan-syariah-jadi-program-priortas