Salin Artikel

Tahun 2021, LPSK Sebut Jumlah Permintaan Perlindungan terhadap Kasus Kekerasan Seksual Meningkat

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah permohonan perlindungan dalam kasus tindak pidana kekerasan seksual yang diterima Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengalami lonjakan pada tahun 2021.

Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi mengatakan, dibandingkan tahun 2020, jumlah laporan yang diterima pihaknya mengalami peningkatan 241 permohonan, yaitu dari 245 permohonan pada tahun 2020 menjadi 486 permohonan pada tahun lalu.

"Permohonan perlindungan pada kasus kekerasan seksual berasal dari 27 Provinsi yang melingkupi 104 kabupaten/kota. Jumlah permohonan tertinggi berasal dari Jawa Barat," kata Edwin, Kamis (4/8/2022).

Secara rinci, ia menerangkan, perempuan menjadi pihak yang paling banyak mengjukan permohonan yaitu sebanyak 370. 

Sementara itu, dilihat dari pihak yang mengajukan permohonan, paling banyak berasal dari saksi korban (149). Disusul kemudian oleh saksi (124), korban (62), serta tidak adanya status hukum (39).

Adapun dilihat dari demografi usia, permintaan perlindungan dari kelompok usia anak-anak cukup besar (234), meski tak sebanyak pemintaan dari kelompok dewasa (252).

Edwin pun menyoroti tingginya permintaan perlindungan dari kelompok usia anak yang rentan menjadi korban kasus kekerasan seksual.

Sebab, ia menilai, anak mudah diarahkan dan belum memiliki kekuatan untuk menolak ajakan.

"Faktor yang membuat kekerasan anak menjadi tinggi salah satunya disebabkan oleh paradigma atau cara pandang keliru mengenai anak," papar Edwin.

Selain itu, korban kekerasan seksual usia anak juga membutuhkan penyembuhan psikologis yang cukup lama.

"Kita sama-sama menyadari, penderitaan anak akibat kekerasan seksual biasanya membutuhkan penyembuhan lama, dan seringkali meninggalkan luka yang tak terhapus," kata Edwin.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/04/12154211/tahun-2021-lpsk-sebut-jumlah-permintaan-perlindungan-terhadap-kasus

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke