Salin Artikel

KPK Koordinasi dengan Kemenlu soal Kaburnya Bupati Mamberamo Tengah ke Papua Nugini

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, koordinasi itu antara lain terkait kerja sama ekstradisi di antara dua negara.

"Tentu kami harus bekerja sama dengan aparat penegak hukum Papua Nugini," kata Alex dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (28/7/2022).

Alex menyebutkan, melalui kerja sama itu, KPK bisa meminta agar saat Ricky berhasil ditangkap aparat setempat bisa dikembalikan ke Indonesia atau dideportasi.

"Kami minta supaya dikembalikan ke Indonesia supaya kita bisa proses secara hukum," kata Alex.

Menurut dia, dalam mencari tersangka yang masuk daftar pencarian orang (DPO), KPK juga menjalin kerja sama dengan Interpol. Hal itu dinilai menguntungkan karena sumber daya manusia (SDM) milik KPK terbatas.

Hal ini sebagaimana dilakukan guna memburu politikus PDI-P Harun Masiku. Menurut Alex, bantuan dari Interpol akan mempermudah melacak buron.

"Bagaimana Harun Masiku, itu juga masih dicari. Bagaimana kita mencarinya tentu kita bekerja sama dengan Interpol, dengan Polri," kata Alex.

Sebelumnya, Ricky Ham Pagawak diduga melarikan diri ke Papua Nugini saat hendak dijemput paksa tim penyidik KPK.

Ricky merupakan tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek di Mamberamo Tengah. KPK sedang mengusut aliran dana dalam perkara ini, salah satunya ke presenter televisi swasta, Brigita Purnawati Manohara.

Ricky disebut sempat terlihat di Jayapura pada 13 Juli. Keesokan harinya ia muncul di Pasar Skouw yang terletak di perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Setelah itu, KPK menetapkan Ricky sebagai buron.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/29/10041441/kpk-koordinasi-dengan-kemenlu-soal-kaburnya-bupati-mamberamo-tengah-ke-papua

Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke