Salin Artikel

Pemerintah Diminta Lakukan 4 Hal Ini untuk Antisipasi Cacar Monyet

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena meminta pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan bidang kesehatan bersiap mengantisipasi masuknya penyakit cacar monyet atau monkeypox di Indonesia.

Adapun hal tersebut dimintanya setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah cacar monyet masuk kategori darurat kesehatan global, pada Sabtu (23/7/2022).

"Harus mendapatkan perhatian khusus. Kami dari Komisi IX tentu akan memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini. Dan melalui mitra kami terkait ya dengan Kementerian Kesehatan terutama, dan teman dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) nantinya," kata Melki kepada Kompas.com, Senin (25/7/2022).

Pertama, Melki mendorong pemerintah betul-betul mempersiapkan antisipasi dengan baik.

Caranya, memberikan informasi atau pun keterangan lebih jelas, namun sederhana kepada masyarakat terkait penyakit tersebut.

"Sehingga publik tahu tentang bagaimana memahami tentang penyakit cacar monyet yang baik, termasuk juga dengan mengetahui bagaimana pencegahan dan pengobatan pada tahap awal ketika mereka mendapatkan ada orang yang ada di sekitar mereka terindikasi atau terduga, terkena cacar monyet," jelasnya.

Berikutnya, pemerintah melalui Kemenkes harus mulai memikirkan persiapan sarana prasarana maupun tenaga kesehatan menghadapi cacar monyet.

Ia mencontohkan, fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas hingga klinik harus siap dalam merespons jika suatu ketika cacar monyet sudah terdeteksi.

"Semua sudah siap untuk merespons apabila menemukan ada kejadian cacar monyet yang ada di masyarakat kita dengan baik," tutur Melki.

Ketiga, Melki meminta pemerintah mengantisipasi masuknya wabah cacar monyet melalui pintu masuk internasional.

Dia mengatakan, pintu pintu itu bisa datang dari pelabuhan laut, udara maupun darat.

Untuk itu, Melki menyoroti persiapan sumber daya manusia (SDM) di pintu-pintu masuk internasional menghadapi cacar monyet.

"Tenaga-tenaga KKP kita di pintu pintu masuk tempat-tempat internasional ini sudah mulai mempersiapkan bagaimana bisa melakukan proses surveilans terjadap para WNI atau pun WNA yang datang dari luar sehingga bisa dideteksi dengan baik, termasuk mempersiapkan berbagai alat yang diperlukan dalam rangka mendeteksi terkait dengan penyakit cacar monyet ini," ungkapnya.

Hal keempat, pemerintah juga sudah harus mempersiapkan terkait obat ataupun vaksin yang bisa dipakai untuk antisipasi cacar monyet di Indonesia.

Dia mengingatkan bagaimana wabah cacar monyet yang sudah dialami sejumlah negara di dunia. Maka dari itu, Indonesia pun harus mengantisipasinya meski belum ditemukan penyakit tersebut.

"Jadi ini beberapa hal yang boleh kita siapkan dari sekarang, tapi berbekal dari apa yang kita sudah alami bersama mengantisipasi dan menangani pandemi Covid-19 ini," ujar Melki.

Diketahui, WHO melaporkan virus cacar monyet sejauh ini telah menginfeksi ribuan orang di 74 negara.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan meluasnya wabah cacar monyet di lebih dari 70 negara adalah situasi luar biasa yang sekarang memenuhi syarat sebagai keadaan darurat global.

Status keadaan darurat Kesehatan global ini dirancang WHO untuk membunyikan alarm bahwa respons internasional yang terkoordinasi diperlukan dan dapat membuka pendanaan serta upaya global untuk berkolaborasi dalam berbagi vaksin dan perawatan.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/25/12485761/pemerintah-diminta-lakukan-4-hal-ini-untuk-antisipasi-cacar-monyet

Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke