Salin Artikel

Survei Litbang "Kompas": Ketokohan Prabowo Jadi Alasan Pendukung Pilih Gerindra

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketokohan Prabowo Subianto menjadi alasan dipilihnya Partai Gerindra oleh para pendukungnya.

Hal itu tertuang berdasarkan survei Litbang Kompas pada Juni 2022, di mana 48,3 persen responden memilih Gerindra karena tokoh yang berpengaruh di dalamnya.

"Besaran proporsi ini jauh di atas alasan lain yang diungkap responden survei," kata peneliti Litbang Kompas Eren Masyukrilla, dikutip Kompas.id, Jumat (22/7/2022).

Di posisi berikutnya, para responden memilih Gerindra karena melihat visi misi partai (18,5 persen).

"Alasan lain mulai dari program kerja sampai ideologi partai diungkap oleh sebagian kecil responden," jelasnya.

Secara terperinci, Eren mengungkapkan, mereka yang memilih Gerindra karena popularitas (1,3 persen), ideologi (3,3 persen), kinerja partai  (11,3 persen), serta adil sejahtera atau nyaman tentram (13,9 persen).

Berdasarkan survei yang sama, ketokohan Prabowo sebagai ketum partai berlambang kepala garuda ini juga turut menjadi simpul kekuatan basis dukungan partai.

Para pemilih Gerindra yang akan memilih Prabowo apabila kembali mencalonkan diri pada saat Pilpres 2024, mencapai 64 persen.

"Modal loyalitas pada partai itu pun tak jauh berbeda dengan proporsi pemilih Gerindra, yang pada Pemilu 2024 menyatakan akan memilih Prabowo sebagai presiden, yaitu tak kurang dari 64 persen," jelas Eren.

Sebagai informasi, survei periodik ini melalui wawancara tatap muka. Survei dilakukan Litbang Kompas pada 26 Mei-4 Juni 2022.

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.

Metode ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, margin of eror penelitian lebih kurang 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/22/14281631/survei-litbang-kompas-ketokohan-prabowo-jadi-alasan-pendukung-pilih-gerindra

Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke