Kepada Ayah Allan, Kolonel (Kal) Mujiyanto, Fadjar turut mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas gugurnya “sang penerbang”.
“Semoga seluruh pengabdian yang telah dipersembahkan untuk bangsa dan negara diterima sebagai amal ibadah," ujar Fadjar dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7/2022).
Perwira tinggi TNI AU bintang empat itu juga mendoakan semoga Allan mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Selain menemui orangtua Allan, Fadjar juga turut menemui sang istri, Dianka Firsta Brestianti di komplek Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.
Kepada sang istri, Fadjar menyampaikan duka cita yang mendalam. Ia berharap istri Allan dan keluarga besarnya senantiasa diberikan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi ujian.
Sebelumnya, pesawat T-50i yang dipiloti Allan sempat hilang kontak sebelum akhirnya jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022) malam.
Pesawat dengan nomor ekor TT-5009 itu lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, sekitar pukul 18.24 WIB. Pesawat take off untuk menjalani latihan malam.
Pesawat terakhir kali melakukan kontak radio pada 19.07 WIB. Setelah itu, pesawat akhirnya dilaporkan jatuh.
Allan gugur dalam peristiwa ini. Jenazah Allan kini sudah dimakamkan di Taman Bahagia, Jatisari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa sore. Pemakaman dilaksanakan dalam sebuah upacara militer.
Mabes TNI AU kemudian menaikkan pangkat Allan satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, yakni dari Lettu Pnb menjadi Kapten Pnb Anumerta.
Allan merupakan Perwira Penerbang lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017.
TNI AU juga telah membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) untuk menyelidiki sebab-sebab jatuhnya pesawat terbang.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/21/14065801/ksau-harap-pengabdian-kapten-anumerta-allan-diterima-sebagai-amal-ibadah