Salin Artikel

Syarat Vaksin Booster Mulai Berlaku, Cek Lagi Tempat dan Moda Transportasi yang Mewajibkannya

Aturan khusus untuk perjalanan mulai berlaku pada Minggu, 17 Juli 2022. Sementara waktu pelaksanaan syarat booster untuk masuk ke tempat umum ditetapkan oleh masing-masing pemerintah daerah.

Di Jakarta, misalnya, aturan tersebut berlaku pula mulai 17 Juli.

Tujuannya agar akselerasi vaksin booster mencapai 30 persen dari total penduduk. Mengacu pada data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akselerasi vaksin dosis ketiga baru 25,48 persen dari target atau baru diterima oleh 53.062.295 orang.

Aturan booster untuk masuk tempat umum

Aturan vaksin booster untuk datang ke tempat umum tertuang tertuang dalam Surat Edaran Mendagri Nomor 440/3917/SJ tentang Percepatan Vaksinasi Dosis Lanjutan (booster) Bagi Masyarakat.

Selain mall, beberapa tempat umum lain juga wajib menerapkan vaksin booster sebagai syarat masuk.

Dikutip dari SE, Senin (18/7/2022), vaksinasi booster diwajibkan untuk masuk ke area berikut ini:

  • perkantoran
  • pabrik
  • taman umum
  • tempat wisata
  • lokasi seni dan budaya
  • restoran dan rumah makan
  • perdagangan
  • area publik lainnya.

Meski begitu, terdapat pengecualian bagi kriteria tertentu. Anak di bawah usia 18 tahun tetap boleh masuk mall atau tempat umum lainnya meskipun belum mendapat vaksin booster. Namun, mereka harus sudah mendapat vaksinasi dua dosis.

Ketentuan serupa juga berlaku bagi orang yang tidak dapat divaksin karena kondisi kesehatan khusus. Bagi mereka, wajib menunjukkan surat keterangan dokter dari fasilitas kesehatan pemerintah jika akan memasuki tempat-tempat umum.

Selain itu, anak-anak di bawah 12 tahun wajib vaksinasi minimal dosis 1.


Aturan booster di moda transportasi

Aturan vaksin booster juga berlaku untuk seluruh moda transportasi, baik menggunakan pesawat udara, kapal laut, dan kereta api antarkota.

Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) yang berbeda. Surat Edaran yang mengatur vaksin booster sebagai syarat perjalanan diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan dengan rincian 4 SE untuk perjalanan dalam negeri dan 3 SE untuk perjalanan luar negeri.

Berbeda dengan masuk mall, pelaku perjalanan yang belum mendapat vaksinasi booster masih boleh bepergian dengan beberapa syarat tertentu.

Salah satunya, jika baru mendapat dosis kedua vaksin, pelaku perjalanan tetap boleh bepergian dengan syarat menunjukkan hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil 1x24 jam.

Pelaku perjalanan juga bisa mendapat vaksinasi dosis 3 on site saat keberangkatan.

Untuk lebih jelas, simak aturannya di bawah ini:

  • Jika sudah mendapat vaksin booster, pelaku perjalanan tidak wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen.
  • Jika baru mendapat vaksinasi dosis kedua, wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 1 x 24 jam atau hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam sebelum keberangkatan.
  • Jika baru mendapat vaksinasi dosis pertama, wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai syarat perjalanan.
  • Syarat vaksin booster dikecualikan bagi penumpang dengan kondisi kesehatan khusus atau penyakit komorbid, namun wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam sebelum keberangkatan dan melampirkan surat keterangan dokter dari Rumah Sakit Pemerintah.
  • Syarat vaksin booster dikecualikan bagi penumpang berusia 6-17 tahun, namun perlu menunjukkan kartu/sertifikat vaksin dosis kedua tanpa menunjukan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen.
  • Anak-anak di bawah usia 6 tahun dikecualikan dari ketentuan vaksinasi dan tak wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen, namun wajib melakukan perjalanan dengan pendamping yang telah memenuhi ketentuan vaksinasi.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/18/09424531/syarat-vaksin-booster-mulai-berlaku-cek-lagi-tempat-dan-moda-transportasi

Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke