JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan Partai Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyongsong Pemilu 2024 semakin erat saat ini.
Hal ini ditandai dengan kian eratnya relasi para elite kedua kubu, terutama saat seluruh DPD Gerindra dan DPW PKB bertemu di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (30/6/2022).
Gerindra bahkan telah membantah bahwa kedekatan ini hanyalah keinginan PKB belaka.
"Benar kok Gerindra dan PKB sudah sepakat untuk berkerja sama atau berkoalisi untuk bersama-sama menghadapi Pemilu tahun 2024," kata Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dalam keterangan tertulis, kemarin.
"Para pengamat, mohon maaf ya jika keliru membaca, dan kepada sahabat-sahabat PKB yakinlah kebangkitan Indonesia raya sudah mendekat di depan mata," imbuh dia.
Dasco mengisyaratkan bahwa dukungan kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden menjadi syarat mutlak, setidaknya bagi Gerindra.
Prabowo, walaupun sudah 3 kali kalah di Pilpres, hingga saat ini masih jadi sosok dengan elektabilitas yang menjanjikan di tiga besar, bersaing dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dari hasil riset berbagai lembaga survei.
"Pengurus serta anggota Partai Gerindra berkewajiban mematuhi anggaran dasar/anggaran rumah tangga serta sumpah kader Partai Gerindra, sehingga semua tahapan mengenai pencapresan dan pencawapresan dari Partai Gerindra harus mengikuti mekanisme yang ada," ungkap Dasco.
"Saat ini prabowo subianto baru diminta akan kesediaannya untuk dikukuhkan menjadi capres dari Gerindra melalui Rapimnas yang akan diselenggarakan pada akhir bulan Juli 2022," tambah dia.
Cawapres ideal
Pintu agak terbuka lebar bagi PKB untuk kursi calon wakil presiden. Dasco menyatakan, calon wakil presiden kemungkinan bakal mendampingi Prabowo bakal ditentukan lewat forum yang akan diselenggarakan sesuai dengan AD/ART partai.
Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai bahwa Prabowo sebaiknya berpasangan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa apabila jatah kursi calon wakil presiden diserahkan kepada PKB.
Pandangan ini cukup beralasan, kendati selama ini sosok PKB lekat dengan nama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai ketua umum yang getol mencalonkan diri dalam kontestasi.
"Khofifah, posisinya sebagai Gubernur Jawa Timur membawa implikasi kinerjanya disambut positif oleh publik,” kata Ari kepada Kompas.com, kemarin.
Ia membandingkan Khofifah dan Cak Imin yang rupanya tak memiliki kekuatan yang cukup untuk merebut suara konstituen, terlihat dari elektabilitasnya yang tak kunjung terkerek secara signifikan kendati menempati posisi-posisi strategis.
“Dipaksakan menjadi cawapres pun, nama Cak Imin kurang ngangkat potensi menang dari koalisi ini,” ungkap dia.
“(Sebab) posisi Cak Imin sebagai Wakil Ketua DPR dan ketua umum partai kurang berhasil dikapitalisasi pada faktor elektoral, walau berdampak pada faktor popularitas,” imbuh dia.
Sementara itu, kursi calon presiden dinilai sudah hampir pasti milik Prabowo, menilik elektabilitasnya yang moncer.
“Dengan realitas politik yang ada, tentu sangat wajar menaruh Prabowo Subianto sebagai capres dari koalisi ini,” sebut Ari.
Berawal dari Kertanegara
Jalinan kedua partai secara resmi dimulai ketika Muhaimin menyambangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022).
Pertemuan itu berlangsung selama dua jam. Elite kedua parpol pun turut menemani perhelatan tersebut.
“Alhamdulilah kita sudah mencapai titik-titik pertemuan, titik-titik kerja sama, titik-titik kesepakatan,” papar Prabowo saat itu
“Kita secara garis besar menyatakan keinginan kita masing-masing untuk bersama-sama bekerja sama untuk menghadapi Pilpres, Pileg, dan Pilkada 2024,” imbuh dia.
Prabowo menuturkan, pihaknya dan PKB telah menjalin komunikasi intens selama beberapa bulan terakhir.
"Namun malam hari ini saya mendapat kehormatan menerima beliau Ketua Umum PKB dan kita melanjutkan pembicaraan-pembicaraan yang intensif,” kata dia.
Hal yang sama dikemukakan Muhaimin. Ia pun melontarkan sejenis slogan yang dipinjam dari unsur nama masing-masing partai.
“Demi kebangkitan Indonesia raya,” kata dia disambut tepuk tangan jajaran partai.
“Bekerja sama secara utuh, menyeluruh menjelang dan menyiapkan Pilpres, Pileg, dan Pilkada di 2024,” lanjut dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/03/07093931/gerindra-pkb-makin-akrab-siapa-yang-pantas-dampingi-prabowo-pada-pilpres