Salin Artikel

Awali Kunjungannya ke Sejumlah Negara, Jokowi Menuju Jerman Akhir Pekan ini

Kunjungan itu mengawali rangkaian lawatannya ke empat negara, yakni Jerman, Ukraina, Rusia dan Uni Emirat Arab (UEA) selama akhir Juni.

"Iya berangkat tanggal 26 (Juni)," ujar Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (23/6/2022).

Heru juga menyampaikan, dalam kunjungan ke sejumlah negara kali ini, Presiden dan rombongan akan kembali menggunakan pesawat Garuda Indonesia tipe Boeing 777-300ER yang dicarter.

Pesawat tersebut sebelumnya juga digunakan Jokowi ke Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri KTT khusus ASEAN-AS pada Mei 2022.

Pesawat yang sama juga digunakan Jokowi saat bertolak ke Roma, Italia, dalam rangka KTT G20 pada 2021.

"Betul pesawat sama," kata Heru.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan, Presiden Jokowi akan memulai rangkaian lawatannya dengan mengunjungi Jerman.

Kunjungan presiden ke Jerman dalam rangka memenuhi undangan Jerman selaku Ketua G7 untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7.

Pertemuan tersebut akan berlangsung di Elmau, Jerman, pada 26-27 Juni 2022.

Dalam KTT ini, Indonesia menjadi negara partner G-7 yang mendapat undangan.

“Beberapa negara non-G7 atau disebut G-7 Partner Countries yang mendapatkan undangan untuk hadir dalam KTT G7 adalah Indonesia, India, Senegal, Argentina, dan Afrika Selatan,” ujar Retno sebagaimana dilansir dari siaran pers di laman resmi Sekretariat Kabinet, Kamis.

Retno mengungkapkan, salah satu isu yang akan dibahas dalam G7 Summit for Partner Countries adalah masalah pangan.

Kemudian, dibahas isu energi dan keuangan yang terdampak pandemi Covid-19 dan konflik antara Rusia dan Ukraina.

“Covid-19 memberikan dampak pada ekonomi dunia. Dan, di tengah upaya pemulihan ekonomi, terjadi perang di Ukraina. Dampaknya dirasakan oleh seluruh dunia," ungkap Retno

"Kita semua paham posisi Ukraina dan Rusia dalam rantai pasok pangan dan energi global,” kata dia.

Di sela-sela KTT, Jokowi juga diagendakan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara G7 dan negara undangan lainnya.

Retno mengatakan, ada banyak permintaan pertemuan bilateral yang diterima Jokowi.

“Permintaan pertemuan bilateral banyak sekali diterima oleh Presiden dan tentunya semaksimal mungkin akan diatur,” kata Retno.

Setelah rangkaian acara di Jerman selesai, Presiden Jokowi akan mengunjungi Kiev, Ukraina dan Moskow, Rusia.

Presiden akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Di dalam kunjungan ke Kiev dan Moskow, tentunya Bapak Presiden akan melakukan pertemuan dengan Presiden Zelenskyy dan Presiden Putin,” tutur Retno.

Menlu menyampaikan, kunjungan ke dua negara ini merupakan kunjungan yang dilakukan dalam situasi yang tidak normal.

Namun, sebagai Presiden G20, Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi.

“Meskipun situasinya sulit dan masalahnya kompleks, sebagai Presiden G20 dan satu satu anggota Champion Group dari Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi, tidak memilih untuk diam,” ucap Retno.

Dia mengungkapkan, kunjungan Kepala Negara ke dua negara ini adalah wujud kepedulian terhadap isu kemanusiaan serta semangat untuk terus mendorong perdamaian.

Setelah kunjungan ke Ukraina dan Rusia, Presiden akan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Abu Dhabi, UEA.

“Kunjungan dimaksudkan untuk menindaklanjuti kerja sama di bidang ekonomi antara kedua negara,” kata Retno.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/23/12133231/awali-kunjungannya-ke-sejumlah-negara-jokowi-menuju-jerman-akhir-pekan-ini

Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke