Salin Artikel

Profil M Lutfi, Dicopot dari Mendag Setelah Sengkarut Minyak Goreng

Salah satu menteri yang terimbas perombakan tersebut yakni Muhammad Lutfi yang menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag).

Sebelum bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Mendag, M Lutfi wara-wiri menduduki jabatan strategis di pemerintahan.

Ia menjabat sebagai Mendag sejak akhir 2020, menggantikan Agus Suparmanto yang terkena reshuffle saat itu. 

Menjelang akhir masa jabatannya, Lutfi harus berhadapan dengan gejolak harga hingga kelangkaan minyak goreng yang menimbulkan antrean panjang di beberapa wilayah Indonesia.

Lutfi pun menyampaikan permohonan maaf lantaran tak mampu menormalisasi harga minyak goreng.

Saat melakukan Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI 17 Mei 2022 lalu, Lutfi menyebut ada mafia-mafia yang mengambil keuntungan pribadi sehingga berbagai kebijakan yang dilakukan kementerian yang ia pimpin tak mempan untuk menurunkan harga minyak goreng di pasaran.

"Dengan permohonan maaf Kemedag tidak dapat mengontrol karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat," ujar dia.

Jadi mendag era SBY

Sebelumnya, Muhammad Lutfi menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan masa jabatan 14 Februari 2014-20 Oktober 2014.

Saat itu, ia dilantik sebagai Mendag untuk mengantikkan posisi Gita Wirjawan.

Masih di era SBY, Muhammad Lufti juga sempat menjabat posisi lain setingkat menteri, yakni sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2005-2009, lalu Duta Besar Indonesia untuk Jepang pada 2010-2013.

Saat menjabat Kepala BKPM, usianya masih 36 tahun. Muhammad Lutfi tercatat sebagai Kepala BKPM termuda di Indonesia.

Saat mengomandani badan yang mengurusi investor tersebut, Muhammad Lutfi memperkenalkan fasilitas pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), yang saat ini menjadi sumber daya tarik bagi para investor asing.

Muhammad Lutfi lahir di Jakarta pada 16 Agustus 1969. Pria yang juga dikenal sebagai pengusaha ini merupakan lulusan dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat tahun 1992.

Terakhir, ia menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) yang dilantik pada 14 September 2020.

Ia menggantikan posisi Mahendra Siregar yang diangkat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri RI.

Jejak perjalanannya sebagai pengusaha juga terbilang moncer.

Ia tercatat menduduki posisi sebagai Ketua Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta yang Lebih Baik (Hipmi Jaya) periode 1998-2001.

Lepas dari Hipmi Jakarta, Muhammad Lutfi terpilih menjadi Ketua DPP Himpi selama periode 2001-2004.

Muhammad Lutfi bersama beberapa rekannya yakni Erick Thohir dan Wishnu Wardhana, mantan Menparkraf berinisiatif mendirikan Mahaka Group.

Adapun Mahaka merupakan grup yang menaungi sejumlah media dan penerbitan seperti Surat Kabar Republika, radio Gen FM dan Jek FM, Golf Digest, saluran televisi Jak TV, dan Penerbit Republika.

Perusahaan-perusahaan tersebut kepemilikan sahamnya terafiliasi dengan Erick Thohir yang juga dikenal sangat dekat dengan Muhammad Lutfi.

Di perusahaan tersebut, Muhammad Lutfi pernah menjabat sebagai Presiden Direktur.

Selain dengan Erick Thohir, ia dikenal sangat akrab sejak usia remaja dengan pengusaha nasional yang juga menjabat sebagai Menteri Kabinet Indonesia Maju, Sandiaga Uno.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/15/13425091/profil-m-lutfi-dicopot-dari-mendag-setelah-sengkarut-minyak-goreng

Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke