Salin Artikel

Kalau Ganjar Tak Maju Capres, Suara Pemilih Jokowi Diprediksi Terlimpah ke Prabowo Ketimbang Anies

JAKARTA, KOMPAS.com - Suara pemilih Jokowi di Pemilu Presiden 2014 dan 2019 diprediksi lebih banyak terlimpahkan ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dibanding Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Itu jika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo batal maju sebagai calon presiden di 2024.

Hal ini diungkapkan oleh pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, merujuk pada data-data survei nasional lembaganya.

"Dengan data preferensi pemilih selama setahun terakhir ini, diduga suara pemilih Jokowi akan cenderung ke Prabowo daripada ke Anies Baswedan," kata Saiful melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (3/6/2022).

Saiful menjelaskan, tren survei SMRC 4 bulan terakhir terhitung sejak Desember 2021 hingga Maret 2022 memperlihatkan bahwa suara Prabowo naik dari 22,4 persen menjadi 26,3 persen. Sementara, suara Anies cenderung statis.

Namun demikian, jika Ganjar maju di Pilpres 2024, dia diprediksi akan berebut suara pemilih Jokowi dengan Prabowo.

Dari survei nasional SMRC setahun terakhir, mereka yang memilih Jokowi di Pilpres 2019 trennya cenderung memilih Ganjar.

"Meskipun banyak juga yang bergeser ke Prabowo dan Anies Baswedan," ucap Saiful.

Saiful merinci, pada empat survei yang digelar SMRC selama Mei 2021 hingga Maret 2022, Ganjar merebut paling banyak pemilih Jokowi.

Angkanya mencapai 32,8 persen di Mei 2021, kemudian melonjak 40,6 persen di Desember 2021, dan terakhir 36,9 persen di Maret 2022.

Sementara, Prabowo meraih 24,6 persen di Mei 2021, turun 22,4 persen di Desember 2021, dan naik lagi menjadi 26,3 persen di Maret 2022.

Adapun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meraih 23,8 persen di Mei 2021, dan 20,8 persen di Maret 2022.

Dari angka tersebut, Saiful mengatakan, tampak bahwa Ganjar selalu unggul, menyusul setelahnya Prabowo. Sementara, dukungan terhadap Anies cenderung statis.

“Sekarang peperangan terjadi antara Prabowo dengan Ganjar. Antara Desember-Maret, Prabowo naik 4 persen. Dan Ganjar turun 4 persen,” ujarnya.

Menurut Saiful, preferensi pemilih Jokowi yang cenderung memilih Ganjar merupakan sesuatu yang wajar. Meski Ganjar belum dikenal luas, namun, basis massa pendukungnya sama dengan Jokowi.

Dukungan terhadap Ganjar maupun Jokowi kuat di Jawa Tengah. Ganjar sendiri saat ini menjadi orang nomor satu di Jateng.

Adapun Prabowo mendapat limpahan suara pemilih Jokowi lebih banyak ketimbang Anies karena Menteri Pertahanan itu dinilai punya hubungan baik dengan presiden.

Meski pada Pilpres 2019 Prabowo menjadi lawan Jokowi, keduanya kini bersatu di Kabinet Indonesia Maju.

Sementara, Anies yang dinilai punya hubungan yang tak harmonis dengan presiden lantaran Juli 2016 lalu dia dicopot dari kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Sebagian juga menilai Anies membelot lantaran maju menjadi Gubernur DKI dengan didukung partai-partai yang bukan pendukung Jokowi.

“Jadi publik menilai hubungan Jokowi dengan Anies tidak baik,” tutur Saiful.

Saiful menambahkan, sampai saat ini belum muncul nama lain di bursa calon presiden 2024 di luar ketiga nama itu.

“Itu kenapa kita pilih tiga nama ini, karena tiga ini yang paling kompetitif. Sementara yang lain masih nol koma,” katanya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/03/20122481/kalau-ganjar-tak-maju-capres-suara-pemilih-jokowi-diprediksi-terlimpah-ke

Terkini Lainnya

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke