Salin Artikel

Cerita Ketua PP Muhammadiyah soal Buya Syafii Pesan Makam pada Februari

Sebab pada 24 Februari lalu, Buya Syafii menghubunginya untuk memesan makam di pemakamanan Muhammadiyah.

“Beliau kontak saya, (memanggil) Pak Ketum, padahal biasanya manggil saya Haedar saja (mengatakan) ‘Tolong saya di pesankan untuk makam di makam Muhammadiyah sudah punya kan?,’” cerita Haedar dalam Takziyah virtual Buya Syafii, Jumat (27/5/2022).

Mendapatkan pesan itu Haedar pun sempat terdiam sesaat. Ia lantas bertanya-tanya atas sikap tak biasa mantan Ketum PP Muhammadiyah itu.

Kemudian tak lama, Buya Syafii kembali menghubungi Haedar untuk meyakinkan bahwa permintaannya itu serius.

“Ternyata beliau serius, whatsapp saya untuk pesan makam,” katanya.

Haedar pun bergerak cepat, ia segera menghubungi pengurus makam Khusnul Khotimah, Kulonprogo.

Dalam tiga hari semua persyaratan pemesanan makam itu selesai, ia lantas memberi kabar pada Buya Syafii.

Pada perbincangan itu, Buya Syafii mengajak Haedar jika ada waktu luang untuk mengecek lokasi makam yang dipesannya.

“Saya katakan kapan Buya siapnya, saya selalu siap (menemani),” paparnya.

Tak berhenti disitu, lanjut Haedar, Buya Syafii juga berlaku aneh tiga hari lalu ketika dijenguk olehnya dan beberapa kolega di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Gamping.

Haedar menuturkan, para tamu sudah mendoakan kesembuhan Buya Syafii, namun ketika hendak pamit, ia meminta didoakan lagi.

“Saya lihat di pelupuk matanya ada air mata bening, dan kami pun mendoakannya,” sebut dia.

Adapun Buya Syafii telah berpulang Jumat pagi sekitar pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Ia meninggal dunia di usia 86 tahun setelah berjuang dengan penyakit jantung yang dideritanya.

Haedar mengenang pesan yang selalu disampaikan Buya Syafii padanya.

“Jaga keutuhan Muhammadiyah, jaga keutuhan Bangsa, maka kita akan merawat semua yang ada dalam pikiran Buya Syafii,” pungkasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/27/22090331/cerita-ketua-pp-muhammadiyah-soal-buya-syafii-pesan-makam-pada-februari

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke