Salin Artikel

Jokowi: Kasus Harian Covid-19 Turun Tajam dari 64.000 Menjadi 345

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, kasus harian Covid-19 di Indonesia telah mengalami penurunan tajam dari 64.000 kasus saat puncak pandemi, menjadi 345 kasus pada Selasa (24/5/2022).

Selain itu, Presiden juga mengungkapkan, sudah 411 juta dosis vaksin Covid-19 disuntikkan kepada masyarakat.

"Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau dengan populasi 270 juta orang, telah menyuntikkan 411 juta dosis vaksin. Kasus harian juga turun tajam dari 64.000 saat puncak, menjadi 345 kasus harian per kemarin," ujar Jokowi dalam sambutannya untuk acara The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali, sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (25/5/2022).

Kemudian, Jokowi pun mengungkapkan, dari sisi pertumbuhan ekonomi, situasi di Indonesia terjaga pada 5,01 persen dengan level inflasi 3,5 persen.

Situasi yang cukup baik ini, kata Jokowi, merupakan dampak positif dari kebijakan dinamis sesuai situasi terkini yang diterapkan pemerintah.

"Menjalankan kebijakan gas dan rem untuk menjaga keseimbangan sisi kesehatan dan ekonomi, dan terbukti telah memberikan dampak yang baik," ungkap Jokowi.

Lebih lanjut kepala negara menuturkan, pandemi Covid-19 yang terjadi dalam 2 tahun ini merupakan bencana terbesar di dunia.

Yang mana Covid-18 telan menginfeksi 527 juta orang dan merenggut korban 6,3 juta orang di mana 7,5 juta anak kehilangan orang tua.

"Daya tahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana sangat menentukan angka kerugian yang harus ditanggung akibat bencana. Semakin tidak siap semakin besar kerugiannya," kata Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/25/12100401/jokowi-kasus-harian-covid-19-turun-tajam-dari-64000-menjadi-345

Terkini Lainnya

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke