"Kalau kita lihat perkembangan kasus, kalau masih berkembang seperti situasi pandemi, rasanya kecil sekali. Karena kondisinya tidak ada mengancam lebih banyak dan menyebabkan aktivitas terganggu," kata Nadia dalam diskusi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2022).
Nadia kemudian mengungkapkan data yang dimiliki Kemenkes seputar jumlah kasus hepatitis akut misterius di dunia.
Berdasarkan data, ada total 436 kasus hepatitis akut misterius dari 27 negara.
"Indonesia melihat 1 kasus kematian dengan 4 kasus yang masih pending klasifikasi," kata dia.
Nadia juga menyampaikan bahwa penyakit ini mirip dengan gejala hepatitis A yang menular melalui makanan.
Untuk itu, Kemenkes mengimbau kepada masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan dan gaya hidup sehat ketika makan.
"Makanya kemudian sekarang kita mengimbau kepada masyarakat mencuci tangan, tidak makan sembarangan, kemudian jangan berbagi alat makan dengan orang lain," ucap dia.
Ia juga mengatakan bahwa hingga kini belum ditemukan klaster hepatitis akut misterius.
Hal tersebut menandakan belum ada peningkatan kasus yang signifikan dari penyakit ini.
"Tapi tetap harus diwaspadai. Kita akan melakukan koordinasi dengan Kemendikbud. Nanti kita akan suratkan segala informasi dan program-program yang telah disiapkan bagi sekolah untuk mengedukasi, mengantisipasi hepatitis akut ini," kata Nadia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/05/19/15592981/kemenkes-sebut-kecil-kemungkinan-hepatitis-akut-misterius-jadi-pandemi