Salin Artikel

Ketika Napoleon Bonaparte Tunjukan Tangannya Terborgol Usai Jalani Sidang...

“Buat orang-orang yang munafik, ini hasil kerjamu ya, puas? Selamat Lebaran bro, lanjutkan perjuangan,” tuturnya.

Tetapi, Napoleon tidak menjelaskan secara rinci siapa pihak yang ia maksud.

Dia hanya mengatakan bahwa orang tersebut sudah paham apa yang ia katakan.

“Yang bersangkutan sudah tahu,” sebutnya.

Adapun dalam putusan sela hari ini, majelis hakim menolak eksepsi Napoleon dan kuasa hukumnya.

Selanjutnya, proses persidangan pun akan berlanjut dengan agenda pemeriksaan saksi.

Hakim ketua Djuyamto menuturkan alasan majelis hakim menolak eksepsi Napoleon.

Dalam pandangan hakim keberatan tim kuasa hukum Napoleon tak beralasan hukum.

Adapun kuasa hukum Napoleon menyampaikan keberatan atas dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) karena dinilai tak lengkap.

Alasannya, jaksa tidak melampirkan tiga surat Kece sebagai barang bukti. Surat itu terkait permintaan maaf pada umat Muslim, perjanjian damai dengan Napoleon dan pencabutan laporan penganiayaan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Majelis hakim menilai tanpa surat-surat itu dakwaan jaksa tetap memenuhi asal formil dan materiil.

Pasalnya isi berbagai surat itu tidak berbicara tentang pokok perkara yaitu pengeroyokan dan penganiayaan.

Sebagai informasi, perkara ini terjadi 27 Agustus 2021 di Rutan Bareskrim Polri.

Jaksa mendakwa Napoleon melakukan penganiayaan pada Kece di kamar tahanannya bersama tahanan lain yaitu Dedy Wahyudi, Djafar Hamzah, Himawan Prasetyo dan Harmeniko.

Sebagai petinggi Polri aktif, Napoleon meminta penjaga rutan untuk menyita tongkat jalan Kece, mengganti gembok ruang tahanan dan menyerahkan kunci padanya melalui Harmeniko.

Dini hari, Napoleon mendatangi kamar tahanan Kece dan melakukan penganiayaan padanya.

Akibat perbuatan itu, jaksa mendakwa Napoleon dengan Pasal 170 Ayat (2) ke-1, Pasal 170 Ayat (1) KUHP dan dakwaan subsider Pasal 351 Ayat (1) Jo Pasal 55 Ayat (1) KUHP.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/12/19292321/ketika-napoleon-bonaparte-tunjukan-tangannya-terborgol-usai-jalani-sidang

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke