Salin Artikel

Kenang Mendiang Eks Danjen Kopassus Widjojo Soejono, Prabowo: Sosok Patriotik dan Jenderal Lapangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengenang mendiang eks Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) Jenderal (Purn) Widjojo Soejono sebagai sosok patriotik.

Bahkan, kata Prabowo, Widjojo merupakan sosok yang memiliki perhatian terhadap perkembangan bangsa, kendati sudah tak berdinas di dunia militer.

“Sebagaimana umumnya Angkatan ‘45, Pak Widjojo juga sangat patriotik. Bahkan meski sudah pensiun lama, beliau tetap konsen terhadap perkembangan bangsa,” tulis Prabowo dikutip dari buku ‘Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto' karya Prabowo, Rabu (11/5/2022).

Masih dalam buku yang sama, Prabowo menyebutkan, Widjojo juga menaruh perhatian terhadap masalah keutuhan bangsa, kedaulatan, NKRI, dan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara.

Selain itu, Prabowo juga mengenang sosok Widjojo sebagai jenderal lapangan dan intelektualis.

“Ini yang paling menonjol dari beliau. Beliau kuat membaca sehingga sangat luas pengetahuannya. Di samping itu, beliau fasih berbahasa Belanda dan Inggris,” kata Prabowo.

Dalam tulisan tersebut, Prabowo mengatakan bahwa sebetulnya ia tidak terlalu intens berinteraksi dengan Widjojo.

Ia baru berjumpa dengan Widjojo sesudah berpangkat Kapten dan lebih sering bertemu saat sudah perwira tinggi, mulai dari Mayor Jenderal, Letnan Jenderal, hingga setelah menjadi purnawirawan.

Kendati demikian, ia mengakui Widjojo telah memberikan pengaruh besar terhadap Korps Baret Merah.

“Beliau memiliki riwayat cemerlang dalam pelaksanaan operasi militer,” ungkap Prabowo.

Adapun Widjojo meninggal dunia pada usia 94 tahun karena sakit. Ia meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebaroto, Jakarta, Rabu.

Sebagai informasi, Widjojo ketika masih berpangkat Brigadir Jenderal menjabat tiga posisi penting.

Antara lain Panglima Komando Tempur IV pada 1965-1967, Komandan Puspassus AD pada 1967-1970, dan Panglima Kodam XIII/Merdeka pada 1970-1971.

Selanjutnya, saat berpangkat Mayor Jenderal, Widjojo menjabat sebagai Panglima Kodam VIII/Brawijaya pada 1971-1975.

Kemudian, ia juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Wilayah Pertahanan III yang mencakup Sulawesi hingga Kalimantan pada 1975-1978.

Lalu, Panglima Komando Wilayah Pertahanan II yang mencakup Jawa, Nusa Tenggara, dan Timor Timur pada 1978-1980.

Berikutnya, Panglima Kendali Operasi terhadap Operasional Militer di Timor Timur. Saat menjabat di ketiga posisi ini, Widjojo sudah berpangkat Letnan Jenderal atau bintang tiga.

Ketika berpangkat Jenderal, Widjojo menjabat sebagai Kepala Staf Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) pada 1980-1982.

Adapun tanda jasa yang dimiliki antara lain Bintang Gerilya, Yudha Dharma Nararya Pratama, Kartika Eka Paksi Nararya Pratama, Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI dan XXIV.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/11/17281351/kenang-mendiang-eks-danjen-kopassus-widjojo-soejono-prabowo-sosok-patriotik

Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke