Menurut Netty, pemeriksaan spesimen secara gencar mesti dilakukan supaya pemerintah tidak salah mengambil kebijakan dalam mengantisipasi penyakit tersebut.
"Hal ini penting dilakukan agar kita tidak salah langkah dalam mengantisipasi penyebaran hepatitis misterius yang sudah menyerang banyak negara ini," kata Netty dalam siaran pers, Senin (9/5/2022).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun meminta pemerintah memberi informasi yang jelas kepada masyarakat mengenai penyakit ini.
Ia mengatakan, penjelasan gamblang harus diberikan kepada masyarakat agar mereka tidak panik tetapi tetap meningkatkan kewaspadaan.
Pemerintah juga diminta mengantisipasi beredarnya informasi hoaks mengenai penyakit hepatitis, misalnya kabar yang menyebut hubungan penyakit ini dengan vaksinasi Covid-19.
"Penting untuk menginformasikan peta penyebaran kasus, upaya yang dilakukan pemerintah dan kesiapan sistem kesehatan dalam melakukan antisipasi lonjakan kasus agar rakyat dapat berpartisipasi aktif melakukan pencegahan," ujar dia.
Selain itu, ia juga mengingatkan pemerintah untuk menyiapkan fasilitas dan tenaga kesehatan supaya hepatitis akut misterius itu dapat tertangani bila kasusnya melonjak.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta masih terus menginvestigasi faktor risiko kasus hepatitis akut yang menyebabkan kasus kematian pada 3 anak yang dirawat di RS dr. Cipto Mangunkusumo pada 1 Mei 2022 lalu.
Beberapa daerah juga melaporkan adanya tambahan kasus terkait hepatitis akut tersebut.
Namun, hal tersebut masih harus diselidiki lebih lanjut guna memastikan kasusnya terkait hepatitis akut atau bukan.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini, tiga kasus kematian anak yang diduga akibat penyakit tersebut belum bisa digolongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat.
Nadia menjelaskan, dalam ketiga kasus ini, anak berusia 2 tahun belum mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia 8 tahun baru mendapatkan vaksinasi hepatitis satu kali, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi.
Ketiganya terkonfirmasi negatif Covid-19. Kemudian, berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu anak memiliki penyakit penyerta.
Selain Itu, Nadia mengonfirmasi tidak ditemukan riwayat hepatitis dari anggota keluarga lain dari ketiga anak ini.
https://nasional.kompas.com/read/2022/05/09/13053281/pemerintah-diminta-gencarkan-pemeriksaan-spesimen-hepatitis-misterius