Salin Artikel

Libur Lebaran Diharapkan Jadi Momen Pulihkan Tingkat Kunjungan di Dufan dan Pantai Ancol

JAKARTA, KOMPAS.com - Momen libur hari raya Idul Fitri atau Lebaran 1443 Hijriah diharapkan dapat memulihkan tingkat kunjungan di Dunia Fantasi dan Pantai Ancol.

Corporate Secretary PT Pembangunan Jaya Ancol, Yosep Prihartono mengatakan, pihaknya berupaya memberikan pelayanan optimal kepada pengunjung agar kawasan wisata itu kembali bergairah setelah melewati dua tahun pandemi Covid-19.

“Kami berharap jadi momentum kami untuk recovery dari jumlah pengunjung,” ujar Yosep, saat memberikan keterangan di kawasan Ancol, Senin (2/5/2022).

Yosep menuturkan, kapasitas maksimum pengunjung kawasan Ancol bisa mencapai 90.000 orang. Namun pihaknya menargetkan tingkat kunjungan sebanyak 55.000 orang per hari.

Sementara, pada Lebaran hari pertama ini, tercatat ada 25.000 orang yang mengunjungi kawasan Ancol.

“Maksimalnya (pengunjung) itu 90.000 orang, tapi itu susah. Target realistisnya 55.000 orang,” pungkasnya.

Selain menambah dua wahana, jam operasional di kawasan Ancol juga diperpanjang untuk meningkatkan jumlah pengunjung.

Dufan yang semula tutup pukul 17.00 WIB kini ditutup pukul 19.00 WIB. Kemudian, jam operasional wilayah pantai diperpanjang sampai pukul 21.00.

“Juga daerah pantai tutup pukul 21.00, nanti tanggal 7 dan 15 Mei ada semacam hiburan musik di pantai,” kata dia.

“Dufan sejak hari ini ada penambahan wahana, dan ada dua wahana yang buka kembali sejak dua tahun tutup,” tutur Yosep.

Yosep menegaskan Ancol akan terus menjaga protokol kesehatan sesuai dengan aturan pemerintah. Adapun jumlah pengunjung Ancol masih dibatas 75 persen dari total kapasitas.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/02/20540121/libur-lebaran-diharapkan-jadi-momen-pulihkan-tingkat-kunjungan-di-dufan-dan

Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke