Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia Aditya Perdana mengatakan, kepopuleran itu menjadi faktor utama meningkatnya elektabilitas Partai Demokrat.
“Dari berbagai survei ternyata ada peningkatan (elektabilitas) Partai Demokrat. Tapi saya duga partai-partai lain yang tidak punya sosok begitu populer, masih kesulitan,” kata Adit dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Selasa (19/4/2022).
Ia memaparkan beberapa alasan kepopuleran AHY di mata masyarakat.
Pertama, ia seorang mantan anggota TNI dan anak Presiden ke 6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kedua, AHY dinilai rupawan oleh masyarakat.
“Jadi modal sosial popularitas itu sudah ada,” ucap dia.
Berdasarkan hal itu, Adit menilai Partai Demokrat telah memiliki calon presiden (capres) yang cukup mumpuni.
Bahkan, ia menyebut bahwa Partai Demokrat saat ini sudah tak dikenal menjadi milik SBY tapi AHY.
“Ketika beliau menjadi ketua umum partai, dicalonkan sebagai capres, itu menjadi satu paket yang saya pikir hari ini figur publik dan politisi itu harus kuat dan dari Demokrat punya AHY sekarang, bukan SBY,” imbuhnya.
Adapun SBY menuturkan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan anak sulungnya itu sudah berada di jalur yang benar.
Meski tak lagi aktif di dunia politik sejak 2 tahun lalu, ia mengaku akan terus mendampingi langkah Partai Demokrat.
“Tut wuri handayani. Tentu sambil memberikan doa dan dukungan, kepada kader di seluruh Tanah Air. Ada kalanya kita memimpin, ada kalanya kita dipimpin,” tutur SBY, Minggu (17/4/2022).
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/19/21511791/kepopuleran-ahy-dinilai-membuat-elektabilitas-partai-demokrat-naik