Salin Artikel

Rencana Menlu Retno Temui Negara Eropa Cari Solusi Rusia-Ukraina Dinilai Tepat

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana mengatakan, langkah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk menemui negara-negara anggota G20 di Eropa patut dipuji.

Akan tetapi, kata Hikmahanto, jika pada akhirnya jalan keluar untuk menghentikan perang antara Rusia dan Ukraina tak kunjung tercapai, dan kemudian berdampak terhadap penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022 mendatang maka paling tidak Indonesia sudah berupaya sekuat tenaga mencari solusi.

"Kalau ujungnya nanti G20 gagal diselenggarakan bahkan bubar karena pertikaian Amerika Serikat dan sekutunya vs Rusia, Indonesia sebagai presidensi sudah melakukan upaya dan ikhtiar," kata Hikmahanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/4/2022).

Hikmahanto mengatakan, rencana Retno untuk melakukan diplomasi secara aktif dengan mendekati negara-negara anggota G20 di Eropa demi mencari jalan keluar konflik Rusia-Ukraina sudah tepat.

"Saya apresiasi apa yang akan dilakukan Menlu. Ini jauh lebih baik ketimbang berharap waktu akan menyelesaikan pertikaian dua kelompok," ujar Hikmahanto yang juga merupakan Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani.

Retno mengeklaim, pemerintah Indonesia sudah bergerak dalam upaya menyelesaikan konflik tersebut sejak hari pertama invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.

"Kemungkinan besar saya juga akan berjalan ke Eropa untuk bicara satu per satu dengan anggota G20 bagaimana mencari cara yang paling baik untuk mengatasi situasi yang sangat sulit ini," kata Retno di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/4/2022).

Retno mengatakan, sebagai presidensi G20, Indonesia ingin berkontribusi dalam memberi masukan mengenai penyelesaian masalah Ukraina.

"Karena kalau semakin panjang enggak selesai, dampaknya akan ke G20 dan ke kita semua," ujar Retno.

Sampai saat ini belum ada tanda-tanda Rusia dan Ukraina melakukan gencatan senjata dalam peperangan yang meletus sejak 24 Februari 2022 lalu. Rusia beralasan serangan itu dilakukan untuk membantu dua negara yang baru merdeka, yakni Republik rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk dari gempuran Ukraina.

Selain itu, dengan serangan itu Rusia menuntut supaya Ukraina membatalkan rencana untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Rusia juga meminta NATO untuk tidak terus melakukan ekspansi ke arah Timur dengan menerima negara-negara bekas anggota Federasi Uni Soviet.

Amerika Serikat dan sekutunya lantas menjatuhkan serangkaian sanksi kepada Rusia. Rusia kemudian membalasnya dengan beragam sanksi.

Selain itu, pertikaian antara Rusia dan Ukraina juga terjadi di tataran diplomasi. Salah satunya adalah di forum G20.

Amerika Serikat dan sekutunya mendesak Indonesia untuk tidak mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dalam KTT G20 yang akan digelar di Bali. Sedangkan sampai saat ini Indonesia memilih bersikap netral dan tetap mengundang seluruh negara anggota G20.

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/08/07170021/rencana-menlu-retno-temui-negara-eropa-cari-solusi-rusia-ukraina-dinilai

Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke