Salin Artikel

Mendagri Minta Dukungan Penguatan Patok Perbatasan di Pulau Sebatik

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri sekaligus Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Tito Karnavian mengungkapkan, pos lintas batas di daerah Pulau Sebatik, Kalimantan Utara perlu diperjelas dan diperkuat.

Sebab, pos-pos lintas batas di sana dinilai hanya berupa titik-titik patok. Bahkan, ada beberapa rumah yang terbagi dalam dua negara, yaitu Malaysia dan Indonesia.

"Lintas batas terjadi tiap hari, bukan hanya tiap hari, tiap detik mungkin. Karena ada yang rumah, banyak sekali rumah yang dapurnya itu ada di Malaysia, ruang tamunya ada di Indonesia," kata Tito dalam rapat kerja (raker) Komisi II DPR, Selasa (5/4/2022).

Tito mengatakan, daerah Pulau Sebatik memang awalnya adalah terdiri dari warga satu suku. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka terpisah beda warga negara.

Perbedaan negara yang tetap satu suku itu membuat masyarakatnya hanya memasang titik-titik patok perbatasan wilayah.

Dia pun prihatin dengan kondisi wilayah perbatasan tersebut.

"Mohon dukungan bapak ibu sekalian, supaya pos lintas batas ini makin diperkuat," tuturnya.

Menurut Tito, perbatasan negara yang hanya terlihat berupa titik-titik patok itu rawan terjadinya pelintas batas ilegal.

Bahkan, imbuh dia, pelintas batas itu juga bisa saja berefek buruk bagi negara, misalnya jalur masuk teroris hingga peredaran narkotika.

"Nah, ini pendapat saya perlu ada kejelasan, karena ini sangat gampang untuk terjadinya lintas batas yang ilegal, misalnya narkotika, teroris, senjata dan lain-lain," tutup Tito.

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/05/15180811/mendagri-minta-dukungan-penguatan-patok-perbatasan-di-pulau-sebatik

Terkini Lainnya

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke