Indikator itu merujuk pada panduan yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Budi menyebutkan, tiga indikator itu adalah jumlah kasus baru paling banyak 20 kasus per 100.000 penduduk, jumlah pasien dirawat di rumah sakit sebanyak lima pasien per 100.000 penduduk, dan jumlah kematian 1 kematian per 100.000 penduduk selama enam bulan berturut-turut.
"Kalau kita memenuhi tiga kriteria ini sekaligus antara 3 sampai 6 bulan berturut-turut, dari sisi kesehatan itu adalah indikator bahwa kita sudah bisa masuk endemi," kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Rabu (23/3/2022).
Selain indikator di atas, Budi juga mendapat masukan dari epidemiolog agar ada indikator lain yang dimasukkan yakni reproduction rate atau laju penularan Covid-19 di bawah 1 selama 6 bulan.
Ia menuturkan, laju penularan Covid-19 di Tanah Air sempat berada di bawah 1 pada September 2021 lalu, tetapi kembali naik seiring munculnya varian baru.
Kabar baiknya, kata Budi, reproduction rate di Indonesia saat ini kembali mendekati 1 dan diprediksi akan berada di bawah 1 pada akhir bulan ini.
"Jadi kalau Maret bisa di bawah 1, kita tarik enam bulan dari Maret, kalau mudah-mudahan tidak ada varian baru ya mudah-mudahan bisa kita atasi," ujar dia.
Budi mengatakan, peta jalan menuju endemi itu sudah diusulkan kepada Presiden Joko Widodo.
Namun, ia mengingatkan, selain dari sektor kesehatan, faktor sosial, politik, ekonomi, dan budaya juga akan menjadi pertimbangan dalam menentukan status endemi.
Sebab, kata Budi, transisi pandemi ke endemi sangat berkaitan dengan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi pandemi tersebut.
"Perubahan itu terjadi, kalau kita amati dari sejarah pandemi umat manusia, adalah pada saat umat manusia secara individu udah sadar risikonya dan sudah bisa menangani ini semua," kata Budi.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/23/14545201/menkes-beberkan-indikator-yang-harus-dipenuhi-agar-covid-19-jadi-endemi