Salin Artikel

Elite PDI-P: Ada Yang Tak Paham Maksud Megawati Saat Berkomentar soal Minyak Goreng

"Inilah kawan-kawan, mohon izin, yang berkomentar belum belajar ini, kalau yang komentar sudah belajar pasti enggak berkomentar ini. Orang belum belajar cara berpikirnya Ibu Ketua Umum," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (21/3/2022).

Menurut Bambang, ada tiga filosofi yang digunakan seorang politisi dalam mengeluarkan pernyataan, yakni learn atau belajar, re-learn atau belajar ulang, dan unlearn atau melupakan yang sudah dipelajari.

Bambang mengeklaim, dalam konteks kelangkaan minyak goreng, Megawati mengeluarkan pernyataan unlearn yakni agar masyarakat beralih dari minyak goreng sawit.

"Ibu Ketua Umum bicara unlearn. Lupakan minyak goreng sawit, unlearn lah kau, ini lupakan, bikin yang baru. Apa unlearn-nya, tadi, direbus bisa, dikukus bisa, digoreng pake listrik bisa, kan begitu," ujar Bambang.

Karena itu, Ketua Komisi III DPR itu membantah anggapan bahwa Megawati menyudutkan masyarakat saat dia berkomentar soal ibu-ibu yang mengantre minyak goreng.

"You are wrong, Ibu kan sering begitu. Ibu Ketum (Ketua Umum) sering melakukan unlearn. Kawan-kawan melihat masih di sini, 'wah Ibu Mega tidak punya hati sama ibu-ibu'. Kan bisa digoreng dengan cara lain, pakai minyak kelapa kan ada, ini kan teknik unlearn," kata Bambang.

Megawati dikritik sejumlah pihak usai berkomentar soal minyak goreng saat dia mengaku heran melihat ibu-ibu rela mengantre berjam-jam demi membeli minyak yang jadi langka dan harganya jadi mahal.

"Saya sampai mengelus dada, bukan urusan masalah nggak ada atau mahalnya minyak goreng, saya sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng sampai begitu rebutannya?" kata Megawati dalam webinar "Cegah Stunting untuk Generasi Emas" yang disiarkan Youtube Tribunnews, Jumat pekan lalu.

Menurut Mega, selain digoreng, ada banyak cara untuk memasak makanan. Bisa dengan direbus, dibakar, atau dikukus.

"Apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus, atau seperti rujak, apa tidak ada? Itu menu Indonesia lho. Lha kok njelimet (rumit) gitu," ujar Megawati.

https://nasional.kompas.com/read/2022/03/21/19392481/elite-pdi-p-ada-yang-tak-paham-maksud-megawati-saat-berkomentar-soal-minyak

Terkini Lainnya

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke