JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan, meski jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus menurun beberapa hari ini, kewaspadaan dan kehati-hatian tetap masih diperlukan untuk mengantisipasi dari meluasnya penularan virus tersebut.
Oleh karenanya, Sekretariat Presiden tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.
“Setelah berkoordinasi dengan Sekretariat Militer, Pasukan Pengamanan Presiden, dan juga Tim Dokter Kepresidenan, kami masih tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan istana,” ujar Heru dalam siaran persnya pada Selasa (15/3/2022).
Selain itu, untuk tamu yang akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo diwajibkan untuk melakukan swab PCR sehari sebelumnya atau masih dalam rentan waktu 24 jam dari hasil tes PCR terakhir.
Ketentuan ini, tutur Heru, tidak hanya diterapkan untuk tamu-tamu Presiden yang akan bertemu di Istana, tetapi juga saat Presiden melakukan kunjungan kerja.
“Untuk itu, kami mohon pengertian para pejabat di daerah, baik gubernur, bupati, wali kota, dan para tokoh masyarakat yang akan menyambut atau mendampingi Presiden saat berada di daerah agar melakukan swab PCR terlebih dahulu,” jelas Heru.
Hal ini juga telah diingatkan Biro Protokol Sekretariat Presiden kepada protokol pemda dan pihak-pihak yang akan bertemu dengan Presiden.
Oleh karenanya, Heru meminta maaf jika pihaknya menolak pejabat dan tokoh masyarakat yang hanya menunjukkan hasil swab antigen.
“Kami memohon maaf jika ada pejabat maupun tokoh masyarakat di daerah yang terpaksa kami tolak untuk mendampingi Bapak Presiden karena hanya menunjukkan hasil swab antigen,” tambah Heru.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/15/13490771/istana-kepresidenan-tetap-terapkan-prokes-ketat-meski-kasus-covid-19-turun