Muhadjir pun menuturkan, untuk mencapai target itu, pemerintah mesti bisa menurunkan kasus stunting sebesar 3 sampai 3,5 persen per tahun selama dua tahun ke depan.
Sementara itu, prevalensi stunting di Indonesia yaitu sebesar 27,6 persen pada 2019 dan turun menjadi 24,4 persen pada 2021.
"Kalau dalam keadaan Covid-19 yang babak belur ini kita masih bisa mencapai penurunan 1,7 persen per tahun. Maka, untuk capai penurunan 3 persen kita tinggal berupaya menambahkan lagi 1,3 persen. Jadi insya Allah bisa kita lakukan asalkan Covid-19 bisa tertangani," kata Muhadjir dalam Webinar Nasional Diseminasi Rencana Aksi Nasional Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (RAN PAUD-HI), dikutip dari keterangan pers, Kamis (3/3/2022).
Muhadjir mengatakan, perlu kerja keras semua pihak untuk menurunkan kasus tengkes 3 persen per tahun.
Ia mengungkapkan, pemerintah pusat lintas sektor, pemerintah daerah, dan organisasi kemasyarakatan mesti bekerja sama.
"Tentu itu tidak bisa kita tangani dengan sambil lalu. Untuk bisa mencapai 3 persen itu harus kerja keras habis-habisan, mengerahkan tenaga energi kita untuk menanggulangi stunting," ujarnya.
Menurut Muhadjir, jika target penurunan angka tengkes hingga 14 persen pada 2024 tercapai, pada tahun 2045 akan lahir generasi emas yang sehat dan bebas dari stunting serta lebih cerdas dari generasi sebelumnya.
Ia mengatakan, ini menjadi bekal untuk membangun Indonesia maju.
"Itulah start awal untuk membangun Indonesia maju ke depan dengan dinakhodai oleh anak-anak yang segar, yang betul-betul hebat karena secara fisik mentalnya bagus. Saya yakin di tahun Indonesia Emas itu akan lahir generasi yang berwawasan yang punya kemampuan dibanding generasi sebelumnya," tuturnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/03/10154061/menko-pmk-presiden-targetkan-angka-stunting-turun-hingga-14-persen-pada-2024