Ia memberi contoh, Indonesia kaya akan bahan mentah, namun belum mampu memberi nilai tambah bagi komoditas itu.
"Produsen baja terbesar Korea Selatan, tapi bijih besinya di sini. Kopi olahan ada di Swiss walau kopinya ada di Sulawesi atau Sumatera. Cokelat ada di Eropa padahal kita yang memiliki kebunnya," kata Muhaimin dalam diskusi di Tribun Timur, Makassar, Selasa (1/3/2022).
Muhaimin menilai, cita-cita besar Indonesia mewujudkan kesejahteraan secara merata bisa dilakukan jika mampu mengoptimalkan pembangunan sains dan teknologi, ditopang SDM yang mumpuni.
Ia memberi contoh Presiden AS Franklin Roosevelt yang dinilai berhasil membangun negaranya menjadi maju dengan diawali investasi besar-besaran bagi pengembangan SDM.
“Di situ tidak ada yang bisa melakukan kecuali negara, pemerintah. Pemerintah harus memberikan investasi besar kepada hal itu," kata Wakil Ketua DPR RI itu.
"Kalau Pak Jokowi kemarin investasi infrastruktur, (tapi) kalau ingin mengejar ketertinggalan investasi yang harusnya gede-gedean adalah SDM,” tutur Muhaimin.
Muhaimin secara khusus menyoroti kawasan Indonesia timur yang kaya akan hasil alam namun potensinya banyak tersia-siakan lantaran kurang SDM mumpuni.
“Mengapa demikian? Ya karena mereka mengusai sains dan teknologi,” kata Muhaimin.
“Menurut saya masa depan Indonesia ini ada di Indonesia timur," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/01/16155281/cak-imin-anggap-indonesia-perlu-investasi-besar-besaran-untuk-sdm