Salin Artikel

NU dan PDI Perjuangan, Senyawa yang Beriringan

Mega menyebut hubungan NU dengan PDI Perjuangan sangat dekat dan beriringan.

Sedang Gus Yahya, memosisikan PDI Perjuangan sebagai satu komponen senyawa untuk kejayaan Indonesia.

Hanya dengan kata sederhana, Megawati bisa dengan cerdas dan lugas menjelaskan "kedudukan" dua pilar besar ini, PDI Perjuangan dan NU, untuk konteks ke- Indonesia-an dalam peta dunia.

Mereka berasal dari unsur yang berbeda, tetapi fungsinya akan selalu saling melengkapi untuk satu tema besar; peradaban dunia.

Atas nama NKRI, mereka ditakdirkan beriringan dengan paralelitas yang kontras, tapi selalu bersama sejak di garis awal, hingga bertemu di garis akhir.

Itulah salah satu tafsir yang bisa dijelaskan kenapa Gus Yahya menyebut PDI Perjuangan sebagai satu komponen senyawa dengan NU.

Dari perspektif kimia, senyawa adalah zat murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang dapat dipecah-pecah menjadi unsur-unsur pembentuknya.

Magi kata

Molekul air adalah contoh senyawa kimia, yang terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.

Secara umum, perbandingan ini harus "tetap" karena sifat fisikanya, bukan perbandingan yang dibuat oleh manusia.

Persis "kandungan" yang membentuk NU dan PDI Perjuangan. NU adalah sekumpulan kaidah mengenai mazhab dan manhaj soal cara beragama Islam dengan jalan mengadaptasi kekhasan Nusantara.

Sedang PDI Perjuangan adalah sitensa dari beragam kekayaan lokal, yang diramu Ir Soekarno dari hasil pemaknaannya atas nilai-nilai luhur yang berkembang di Tanah Air.

Ia, antara lain mengandung senyawa nasionalisme, nilai-nilai kemanusiaan indigenous, dan kesadaran religi yang transenden sehingga bermuara pada terbentuknya jati diri bangsa.

Seperti NU, PDI Perjuangan memanggul tema besar; kejayaan Indonesia Raya.

Sesuai takdirnya, dua kekuatan ini tidak akan saling menegasikan. Jika itu terjadi, alam akan memberi isyarat soal ancaman serius atas NKRI.

Mereka bergandengan tangan atas dasar cinta Tanah Air alias "hubbul wathon." Persis Kahlil Gibran, "Cinta adalah suatu cahaya magis yang bersinar dari kedalaman perasaan manusia dan menyinari sekelilingnya. Engkau lihat dunia sebagai perjalanan menuju taman hijau...ditegakkan di antara kesadaran."

Dalam aksioma Sigmund Freud, saling balas kata antara Megawati dan Gus Yahya memiliki kekuatan magis. Kata-kata mereka bisa membawa kebahagiaan terbesar... ; mereka dapat mentransfer pengetahuan, seperti guru dengan siswa. Kata-kata memungkinkan orator memengaruhi pendengarnya dan mendikte keputusannya. Kata-kata mampu membangkitkan emosi terkuat dan mendorong semua tindakan."

Dalam konteks pergulatan Indonesia mutakhir, di mana sejumlah unsur non-indigenous menginfiltrasi kehidupan bangsa, Megawati menangkap isyarat. Ia membaca. Ia merenungi. Ia memberi permakluman.

Untuk mereka yang memiliki tendensi tertentu atas keutuhan NKRI, ia seakan-akan ingin mengatakan, "Jangan ganggu NKRI. PDI Perjuangan punya huhungan sangat dekat dengan Nahdlatul Ulama dan selalu beriringan."

Dengan menggunakan tradisi NU yang sangat kuat memegang sanad dan riwayat, Megawati menegaskan kedekatan itu juga dengan mengenang riwayat dan sanad kedekatan ayahnya, Presiden pertama RI, Soekarno dengan sejumlah para muassis seperti KH Hasyim Asyari, KH Abdul Wahab Chasbullah, hingga sejumlah kiai, pendiri, serta penggerak NU lain.

"Saya tidak akan pernah lupa, selalu ingat," kata Megawati.

Fatwa Megawati

"Bung Karno diberi gelar oleh Nahdlatul Ulama, yaitu Waliyul Amri Ad Dharuri Bi As Syaukah, gelar yang merupakan dukungan besar warga Nahdliyin pada kepemimpinan beliau yang disahkan dalam Muktamar Nahdlatul Ulama di Surabaya pada tahun 1954. Sampai sekarang, gelar tersebut tidak pernah dicabut," katanya.

Megawati berjanji akan meneruskan keakraban Soekarno dengan para tokoh-tokoh NU tersebut.

Bagi sementara orang arif, konstatasi Megawati akan dimaknai sebagai sebuah fatwa atau wasiat.

Dan sebagai salah seorang pinisepuh bangsa, pernyataan Megawati bisa diartikan sebagai wasiat orang tua kepada anak-anaknya, bangsa Indonesia.

Secara spesifik, bagi warga PDI Perjuangan, itu merupakan fatwa yang mengikat komitmen mereka demi keutuhan NKRI.

Ia mengamanatkan seluruh kadernya untuk selalu dekat dengan warga NU. Bahkan menurut dia, berbagai ancaman bangsa bisa diatasi bila PDI Perjuangan senantiasa berjalan beriringan dengan NU.

"Karena saya sangat yakin, jika PDI Perjuangan dapat terus berjalan beriringan dengan NU, maka segala ancaman kebangsaan kita pasti bisa diatasi. Hal tersebut tentunya juga dapat menciptakan hal-hal baik yang luar biasa, pada saat ini dan tentunya di masa yang akan datang," kata Megawati.

Keduanya bisa terus bersinergi di hari mendatang demi membawa kemaslahatan yang lebih besar untuk bangsa, negara, dan manusia.

"Yang jelas, dalam hal ini PDI Perjuangan akan menjadi bukan hanya sekadar partner," katanya seperti dikutip Kompas.com (Sabtu, 12/2/2022).

"Lebih dari itu, akan menjadi salah satu komponen senyawa di dalam perjuangan. Dan jelas ke depan kita akan lihat, langkah yang diambil dan dijalankan Nahdlatul Ulama, selama kedua belah pihak setia kepada semangat dasar perjuangannya. Ini akan menjadi sinergi yang mudah-mudahan membawa kemaslahatan yang besar untuk bangsa, negara, dan untuk kemanusian," kata Gus Yahya menyambut gayung Megawati.

Bung Karno merayap

Melengkapi jalinan tali batin pemimpin ormas keagamaan terbesar di dunia dan ketua umum parpol terbesar di Indonesia itu, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, memberi catatan.

Dengan mengutip ayat-ayat sejarah, Hasto yang se-almamater dengan Gus Yahya di UGM, meyebut bahwa lambang NU telah menginspirasi Bung Karno. Sebab, lambang NU tersebut menegaskan posisi geopolitik Indonesia.

"Visi Bung Karno soal kemerdekaan Indonesia itu sama dengan membangun persaudaraan dunia. Pengaruh lambang NU itu sangat kuat dalam geopolitik Indonesia dan juga logonya menginspirasi Bung Karno," ujar Hasto.

Ia lalu mengutip kisah cinta Bung Karno pada NU. Di Muktamar NU ke-23, Bung Karno berkata, "Saya sangat cinta sekali dengan NU. Saya sangat sedih ketika ada orang katakan dia tidak cinta dengan NU."

"Meski harus dengan merayap, saya tetap datang ke Muktamar ini agar orang tak meragukan kecintaan saya ke NU"," ujar Hasto menirukan Bung Karno.

"Itu di Muktamar NU ke-23. Itu adalah suasana kebatinan beliau yang menyadari peran dari NU. Di mana NU dalam seluruh muktamarnya memiliki visi yang sangat sangat kuat (tentang kebangsaan)," lanjut Hasto.

Pada titik ini harus diakui, NU dan PDI Perjuangan; anugerah besar Tuhan untuk Indonesia dan dunia.

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/15/06150001/nu-dan-pdi-perjuangan-senyawa-yang-beriringan

Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke