Negara-negara yang dimaksud yakni Maroko, Tunisia dan Aljazair.
Menurut Hasto, peran Bung Karno itu bermula saat Indonesia merdeka dan kemudian mendapatkan kedaulatan penuh.
"Setelah berjuang dengan pengorbanan jiwa raga pada tahun 1949, lalu pada tahun 1955 Bung Karno menginisiasi Konferensi Asia Afrika (KAA)," ungkap Hasto saat mengisi peringatan Harlah ke-96 Nahdatul Ulama (NU) yang disiarkan secara daring pada Sabtu (12/2/2022).
Dari situ, lanjut Hasto, bangsa-bangsa Asia Afrika terutama bangsa Islam terinspirasi oleh spirit Dasasila Bandung.
Semangat itulah yang kemudian didorong oleh Bung Karno kepada negara-negara tersebut.
"Disewakan rumah di Jl Serang di Menteng ini. Sehingga dari Maroko, Aljazair, Tunisia (dapat) merancang kemerdekaannya," ungkap Hasto.
"Maka kemudian Bung Karno pada 1965 itu mendapatkan gelar 'pahlawan pembebas dan kemerdekaan bangsa-bangsa Islam' di dalam Konferensi Islam Asia Afrika Tahun 1965," jelasnya.
Namun, Hasto menyebut hal itu lantas digelapkan dalam sejarah pada masa Orde Baru.
Padahal menurutnya semangat dan dukungan Bung Karno sangat jelas.
Contoh lain adalah saat Indonesia mendukung Mesir menasionalisasi Terusan Suez.
Hasto mengingatkan, pengakuan pertama kemerdekaan Indonesia adalah dari Mesir.
"Dengan pandangan geopolitik Bung Karno ketika menjadi utusan peserta Konferensi Asia Afrika untuk AS dan kemudian ke Uni Soviet, beliau menegaskan dan menggalang dukungan bagi Mesir," tutur Hasto.
"Penggalangan dukungan yang dimaksud agar Mesir dapat melakukan nasionalisasi Terusan Suez. Karena Mesir berpihak pada kemerdekaan kita," tegasnya.
Ada pula cerita saat Bung Karno membantu Pakistan saat berhadapan dengan kolonialisme Inggris.
Saat itu, Bapak Proklamasi itu mengirimkan kapal selam untuk mendukung Pakistan.
Sehingga saat peristiwa 10 November di Surabaya banyak tentara sekutu yang beragama Islam mendukung Indonesia.
"Saat Indonesia menghadapi ancaman dari sekutu dan terjadi peristiwa 10 November, di situ ada banyak tentara dari sekutu yang beragama Islam," kata Hasto.
"Karena oleh seruan dari Muhammad Ali Jinnah (pemimpin Pakistan) kemudian tentara-tentara itu berpihak ke Indonesia," tambahnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/12/23050221/cerita-hasto-soal-bung-karno-bantu-negara-negara-islam-raih-kemerdekannya