Ia mengatakan, orang tua harus waspada apabila anak mengalami batuk dan pilek karena kemungkinan tertular varian Omicron.
"Sebagian besar dari saluran pernapasan, batuk pilek, nyeri tenggorokan. Sama kayak flu biasa. Kalau ketemu anak batuk pilek, anget, waspada tertular varian ini," kata Piprim dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (9/2/2022).
Piprim mengatakan, sebagian besar anak-anak yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala.
Oleh karena itu, ia mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 untuk anak.
"Karena itu penting vaksin ke anak. Enggak ada gejala apa-apa nanti dia menularkan ke mana-mana," ujarnya.
Di samping itu, Piprim mengatakan, kasus Covid-19 pada anak meningkat tajam seiring dengan meluasnya penyebaran varian Omicron.
Ia mengatakan, data IDAI pada 24 Januari menunjukkan ada 646 orang anak yang terpapar Covid-19.
Kemudian kasus Covid-19 pada anak terus meningkat pada 31 Januari sebanyak 2.775 dan kasus kembali meningkat tajam sebanyak 7.190 pada 7 Februari 2022.
"Artinya 300 persen (kasus) naiknya, ini laporan temen-temen di cabang. Pasien anak ini dibanding Januari, ini sudah 10 kali lipat lebih, trennya luar biasa," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/09/15361061/idai-gejala-omicron-pada-anak-dominan-batuk-dan-pilek