Salin Artikel

Pemerintah Diminta Tak Sekadar Larang Lansia Keluar Rumah untuk Cegah Penyebaran Omicron

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani meminta pemerintah tidak sekadar melarang masyarakat lanjut usia keluar rumah dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron.

Netty berpandangan, masyarakat kini membutuhkan informasi positif yang menunjukkan kesiapan pemerintah dalam mengantisipasi puncak gelombang ketiga Covid-19.

"Sosialisasi dan informasi tentang peningkatan infrastruktur kesehatan, ketersediaan ranjang rawat, ruang ICU, kecukupan alat dan bahan medis, serta percepatan pencapaian target vaksinasi tentu lebih menenangkan daripada info larangan lansia keluar rumah," kata Netty dalam siaran pers, Senin (7/2/2022).

Netty berpendapat, setelah tiga tahun pandemi Covid-19, pemerintah semetinya telah memiliki pola penanganan dan langkah antisipasi yang jelas dalam menghadapi perkembangan pandemi.

Pasalnya, sejak awal pandemi, imbauan agar tinggal di rumah saja khususnya bagi lansia dengan penyakit penyerta adalah hal yang sudah dipahami oleh masyarakat.

"Tentunya kita tidak ingin masyarakat berpresepsi ada ancaman kondisi buruk di balik imbauan tersebut," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.

Menurut Netty, pemerintah semestinya menyampaikan langkah antisipasi dalam menghadapi kondisi terburuk, antara lain soal kesiapan obat-obatan, tempat tidur, tenaga medis, hingga telemedisin bagi pasien isolasi mandiri.

"Belajar dari pengalaman menghadapi gelombang serangan varian Delta, pemerintah harus lebih sigap dan siap dalam segala sisi," kata dia.

Ia juga menegaskan, pemerintah dan para pejabat semestinya menjadi contoh yang baik dalam penegakan disiplin protokol kesehatan.

"Jangan sampai masyarakat diminta diam di rumah, sementara kunjungan kerja pemerintah yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa, seperti di Danau Toba, terus dilakukan," kata Netty.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan agar masyarakat berusia 60 tahun ke atas yang belum divaksinasi lengkap, dan memiliki penyakit penyerta (komorbid) untuk tidak berpergian dahulu demi mencegah penularan Covid-19.

"Saya usul 2 minggu, sampai sebulan ke depan, untuk orang-orang yang saya sebut tadi, eloknya tinggal di rumah dulu sementara," kata Luhut dalama cara peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama yang ditayangkan akun YouTube Kompas TV, Sabtu (5/2/2022).

Luhut beralasan, data yang diperoleh pemerintah menunjukkan bahwa kasus Covid-19 yang meninggal dunia umumnya adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas, belum divaksinasi, dan memiliki komorbid.

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/08/10061141/pemerintah-diminta-tak-sekadar-larang-lansia-keluar-rumah-untuk-cegah

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke