Salin Artikel

Melihat Lonjakan Kasus Covid-19, Kasus Positif Tembus 7.010 Kemarin

Penambahan kasus harian tersebut menjadi yang tertinggi sejak 7 September 2021 dengan jumlah kasus harian saat itu mencapai 7.201.

Dengan penambahan kasus baru kemarin, total kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.301.193.

Berdasarkan catatan Kompas.com, kasus harian Covid-19 mulai merangkak naik dua pekan terakhir. Pada 11 Januari 2022, penambahan kasus harian Covid-19 menyentuh angka 802. Padahal sebelumnya, pada periode akhir November hingga awal Januari rata-rata kasus harian hanya mencapai angka 200.

Pada 12 Januari kasus harian Covid-19 menurun menjadi 646. Lalu, kasus kembali meningkat pada dua hari berikutnya yaitu pada 13-14 Januari, sebanyak 793 dan 850.

Pada 15 Januari kasus harian Covid-19 untuk pertama kalinya melampaui angka 1.000, tepatnya sebanyak 1.054. Dua hari kemudian, yaitu pada 16-17 Januari, kasus harian Covid-19 menurun jadi 855 dan 772.

Selanjutnya, kasus harian kembali meningkat pada 18-19 Januari, yaitu 1.362 dan 1.745. Kemudian pada tiga hari berikutnya, yaitu pada 20-22 Januari, kasus harian Covid-19 tercatat sebanyak 2.116, 2.604, dan 3.205.

Namun, kasus harian kembali menurun di kisaran 2.000 pada 23-24 Januari, tepatnya sebanyak 2.925 dan 2.975.

Alih-alih melandai, pada 25 Januari kasus harian Covid-19 melonjak jadi 4.878, lalu meningkat mencapai 7.010 pada 26 Januari 2021. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan sebanyak 2.582 kasus sembuh dari Covid-19 pada hari yang sama sehingga total kasus menjadi 4.127.662.

Selain itu, kasus kematian akibat Covid-19 dilaporkan bertambah 7, sehingga total kasus menjadi 144.254.

Satgas juga melaporkan, kasus aktif mencapai 29.277 setelah terjadi penambahan 4.421 dalam 24 jam terakhir kemarin. Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Prediksi kasus capai 60.000

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya memprediksi, lonjakan kasus Covid-19 akan terjadi sekitar 2-3 pekan atau awal Februari, terhitung sejak kasus pertama virus Corona varian Omicron diumumkan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi memprediksi, kasus Covid-19 di Indonesia akan meningkat sekitar 40.000-60.000 hingga awal Februari 2022.

"Kalau prediksi kasus Omicron sepertinya para ahli masih prediksi, tapi mungkin bisa mencapai 40.000-60.000 total kasus Covid-19 pada awal Februari," kata Nadia pada 13 Januari 2022.

Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit untuk mengantisipasi lonjakan pasien.

"Kami akan mengonversi tempat tidur di RS rujukkan Covid-19," ujarnya.

Selain itu, upaya percepatan vaksinasi Covid-19 masih sangat relevan dalam penanganan pandemi Covid-19.

Nadia mengatakan, meskipun vaksin tak bisa mencegah seseorang terpapar Covid-19, namun dapat mencegah keparahan. 

"Orang yang sudah divaksin saja masih bisa terkena apalagi kalau tidak divaksin gejalanya bisa menjadi parah dan bahkan jumlah orang yang tertular dengan gejala berat pasti kondisinya akan lebih berat dibanding dengan varian Delta," ucap dia.

Perkembangan kasus Omicron

Data dari Kemenkes hingga Rabu kemarin menunjukkan, total kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron mencapai 1.766. Dari jumlah tersebut, 1.066 merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN) dan 449 berasal dari transmisi lokal.

Selain itu, sebanyak 251 masih dalam pemeriksaan epidemiolog untuk mengetahui kasus tersebut berasal dari pelaku perjalanan dari luar negeri atau transmisi lokal.

Dalam perkembangan terakhir, Kemenkes melaporkan, 689 dari total 1.766 pasien yang terpapar Covid-19 Omicron sudah dinyatakan sembuh dan 2 orang meninggal dunia.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/27/06364631/melihat-lonjakan-kasus-covid-19-kasus-positif-tembus-7010-kemarin

Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke