Salin Artikel

Setahun Berlalu, Ini Perkembangan Terbaru Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu

Sebagai informasi, pesawat terbang Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu, 9 Januari 2021.

Dalam dokumen yang ditandatangani Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono itu, KNKT menyatakan bahwa sejumlah pihak dari mancanegara bantu melakukan investigasi, berpedoman pada Annex 13 ICAO (International Civil Aviation Organization).

Beberapa pihak itu yakni National Transportation Safety Board (NTSB, Dewan Keamanan Transportasi Nasional) Amerika Serikat, Transport Safety Investigation Bureau (TSIB, Badan Investigasi Keselamatan Berkendara) Singapura, dan Air Accidents Investigation Branch (AAIB, Cabang Investigasi Kecelakaan Udara) Britania Raya.

Lantas, bagaimana hasilnya?

1. Data percakapan di kokpit berhasil diunduh

CVR (cockpit voice recorder) adalah bagian penting dari kotak hitam atau black box pesawat yang merekam percakapan antara pilot dan kopilot selama berada di kokpit.

Sebelumnya, Crash Survivable Memory Unit (CSMU) CVR pesawat terbang itu ditemukan tim SAR pada 30 Maret 2021 dan kemudian dibawa ke fasilitas rekam KNKT untuk pengunduhan data.

"CVR merekam suara sejak persiapan terbang hingga akhir penerbangan ketika kecelakaan terjadi. Data CVR berhasil diunduh oleh para investigator KNKT dan memuat 4 channel terpisah, dengan data suara terekam di setiap channel selama 2 jam,” tulis KNKT dalam dokumen itu.

Channel 1 merekam sistem pengumuman penumpang, sedangkan channel 2 merekam suara dari kopilot (SIC, second in command) .

Hasil unduh data CVR mengungkapkan bahwa isi channel 1 dan channel 2 sama.

Channel 2 merekam semua komunikasi kopilot selama penerbangan dan komunikasi dengan menara ATC dan pesawat terbang lain.

Channel 3 seharusnya merekam suara pilot (PIC, pilot in command). Hasil unduh data, suara pilot yang terekam hanya ketika berkomunikasi dengan ground engineer.

“Selama penerbangan, suara PIC tidak terekam,” tulis KNKT.

“Suara PIC terdengar pada Channel 2, melalui mikrofon headset SIC ketika suara PIC cukup keras.:

Lalu, channel 4 yang berfungsi merekam mikrofon area kokpit, merekam “nada yang menonjol” dengan frekuensi sekitar 400 Hertz. Nada ini disebut mengganggu semua sinyal audio lain, sehingga data audio yang direkam menjadi tidak dapat dimengerti.

KNKT menyebut, nada menonjol pada frekuensi 400 Hertz ini juga didapati pada pengunduhan CVR pada 2019 di Garuda Maintenance Facility dan pada 2020 di fasilitas milik Sriwijaya Air.

Tapi, hasil dari pengunduhan pada 2019 dan 2020 itu dinyatakan normal.

Sebagai tanggapan atas investigasi ini, Garuda Maintenance Facility memasukkan daftar ceklis baru dalam pemeriksaan CVR, yakni keharusan untuk memeriksa kualitas gelombang suara dan durasi rekaman pada setiap channel.

2. Ada memori yang hilang

Terdapat pengujian yang terpaksa berhenti, yakni uji data riwayat penerbangan dalam instalasi Enhanced Ground Proximity Warning System (EGPWS) pesawat terbang Boeing 737-500 itu.

EGPWS sendiri adalah sistem peringatan kedekatan dengan darat.

EGPWS dirancang untuk memperingatkan pilot jika pesawat mereka menjumpai halangan (obstacle) atau dalam bahaya karena terbang menuju tanah.

KNKT menyatakan, EGPWS yang terpasang di pesawat terbang tersebut awalnya telah ditemukan dan dikirim ke Honeywell Aerospace Facility di Redmond, Washington, Amerika Serikat, guna pengujian lebih lanjut.

Terungkap, bagian tersebut rusak parah. Beberapa bagian sasis dan kumpulan sirkuitnya hilang, cacat, dan tergores.

Melalui berbagai proses, EGPWS itu akhirnya bisa dilepaskan dari mounting-nya. Kemudian, kumpulan kartu sirkuit (circuit card assemblies, CCA) dalam unit itu dilepaskan dari sasis dan diperiksa.

“Pada EGPWS versi ini, data riwayat penerbangan tersimpan dalam cip memori di pengontrol A2 CCA. Namun, karena sejumlah komponen hilang dari A2 CCA, termasuk cip memori, maka tidak ada pengujian lebih lanjut yang dapat dilakukan pada unit ini,” tulis KNKT.

3. Simulasi kecelakaan 2 kali

Simulasi kecelakaan dilakukan 2 kali berdasarkan pada FDR (flight data recorder) dan CVR pesawat, menggunakan simulator pelatihan terbang.

KNKT menjelaskan, simulasi-simulasi ini memiliki beberapa tujuan, termasuk di antaranya mencari informasi terkait malfungsi sistem pesawat terbang, aktivitas pilot dan beban kerjanya selama penerbangan, hingga upaya penanganan ketika pesawat terbang bermasalah.

“Upaya simulasi perdana dilakukan di Las Vegas Flight Academy di Henderson, Nevada, Amerika Serikat pada 27 Oktober 2021, dihadiri oleh KNKT, National Transportation Safety Board AS, Federal Aviation Administration (FAA), dan Boeing,” tulis KNKT.

“Simulator tidak bereaksi serupa dengan kecelakaan terbang, khususnya saat terjadinya ‘gaya dorong asimetris’. Simulasi mengungkapkan bahwa konsol tuas dorong tidak dipantau secara ketat oleh pilot.”

Kemudian, simulasi diulang di NAM Training Center, Jakarta pada 7 Desember 2021. Simulasi kedua dihadiri oleh pihak KNKT dan Sriwijaya Air, dengan tujuan dan skenario yang sama.

“Simulasi (kedua) sukses mereka ulang kecelakaan. Meski begitu, beberapa tujuan tidak tercapai, karena perbedaan konfigurasi antara simulator dan pesawat terbang yang kecelakaan,” tulis KNKT.

“Rincian hasil simulasi akan dimuat dalam laporan final,” tulis KNKT.

4. Beberapa hal yang masih menunggu hasil

Seperti simulasi kecelakaan, beberapa pengujian dan investigasi lain juga belum final, sehingga kesimpulan penyebab dan apa yang sesungguhnya terjadi ketika Sriwijaya Air SJ 182 jatuh belum dapat dipastikan.

Dalam dokumen ini, KNKT hanya melaporkan perkembangan terbaru.

Selain simulasi, investigasi yang belum berkesimpulan yakni berkaitan dengan autothrottle computer, autothrottle servo, flight control computer (FCC), dan uji kecocokan sinyal flight spoiler surface position & flight spoiler position yang diterima autothrottle computer.

KNKT memastikan investigasi berlanjut dengan data dan analisis berdasarkan informasi yang telah dihimpun saat ini.

Investigasi akan berkisar pada penyebab masalah tuas dorong, riwayat perawatan sistem autothrottle, kinerja pilot dan pelatihannya dalam mencegah dan menangani gangguan, kemungkinan masalah operasional akibat kelalaian manusia, dan masalah organisasi.

Namun, KNKT memastikan tetap membuka peluang investigasi jika ditemukan masalah lain di kemudian hari.

Mereka juga menekankan bahwa investigasi ini, yang dimuat dalam bentuk laporan dan rekomendasi, bertujuan untuk mendukung keamanan penerbangan, sehingga tanpa maksud menyalahkan.

“Rencananya, investigasi ini akan dipublikasikan secara final tidak lewat dari Januari 2023,” tulis KNKT.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/18/06531991/setahun-berlalu-ini-perkembangan-terbaru-jatuhnya-sriwijaya-air-sj-182-di

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Gus Imin: Pancasila Terbukti Sakti Menjadi Tameng Keberagaman NKRI

Gus Imin: Pancasila Terbukti Sakti Menjadi Tameng Keberagaman NKRI

Nasional
Pancasila, Titik Temu Kapitalisme dan Negara Kesejahteraan

Pancasila, Titik Temu Kapitalisme dan Negara Kesejahteraan

Nasional
Indonesia Semakin Dipercaya Dunia, Jokowi Sebut karena Warisan Ideologi Soekarno

Indonesia Semakin Dipercaya Dunia, Jokowi Sebut karena Warisan Ideologi Soekarno

Nasional
KPU dan Masyarakat Sipil Beda Tafsir Syarat 'Nyaleg' Eks Terpidana, Celah bagi Koruptor?

KPU dan Masyarakat Sipil Beda Tafsir Syarat "Nyaleg" Eks Terpidana, Celah bagi Koruptor?

Nasional
Putusan MK Diduga Bocor, Anwar Usman: Apa yang Bocor Kalau Belum Putus?

Putusan MK Diduga Bocor, Anwar Usman: Apa yang Bocor Kalau Belum Putus?

Nasional
Pancasila Landasan Kokoh Menuju Kesejahteraan

Pancasila Landasan Kokoh Menuju Kesejahteraan

Nasional
Nestapa Pekerja Migran Indonesia dalam Jerat Sindikat Perdagangan Orang

Nestapa Pekerja Migran Indonesia dalam Jerat Sindikat Perdagangan Orang

Nasional
Anies Bakal Temui SBY di Pacitan Siang Ini, Sinyal AHY Cawapres Menguat?

Anies Bakal Temui SBY di Pacitan Siang Ini, Sinyal AHY Cawapres Menguat?

Nasional
Jokowi: Indonesia Negara Besar, Harus Duduk Sejajar Dengan Negara Lain

Jokowi: Indonesia Negara Besar, Harus Duduk Sejajar Dengan Negara Lain

Nasional
Megawati Kumpulkan Kepala Daerah Se-Bali, Bambang Pacul: Yang Diundang Bupati PDI-P

Megawati Kumpulkan Kepala Daerah Se-Bali, Bambang Pacul: Yang Diundang Bupati PDI-P

Nasional
Mendes PDTT Apresiasi Pemkab Pasaman yang Dukung Penuh Inovasi dari Desa

Mendes PDTT Apresiasi Pemkab Pasaman yang Dukung Penuh Inovasi dari Desa

Nasional
Pemkot Tangsel Adakan Tangsel Marathon 2023 dengan Hadiah hingga Ratusan Juta Rupiah

Pemkot Tangsel Adakan Tangsel Marathon 2023 dengan Hadiah hingga Ratusan Juta Rupiah

Nasional
Jokowi Ajak Masyarakat Tolak Politisasi Identitas di Pemilu 2024

Jokowi Ajak Masyarakat Tolak Politisasi Identitas di Pemilu 2024

Nasional
Johnny Plate Tak Bermain Sendiri, Menanti 'Nyanyian' Aliran Dana Rp 8 Triliun Korupsi BTS

Johnny Plate Tak Bermain Sendiri, Menanti "Nyanyian" Aliran Dana Rp 8 Triliun Korupsi BTS

Nasional
Jokowi Berbaju Adat Kesultanan Deli, Wapres Pakai Baju Adat Melayu di Hari Pancasila

Jokowi Berbaju Adat Kesultanan Deli, Wapres Pakai Baju Adat Melayu di Hari Pancasila

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke