Salin Artikel

Pengembangan Vaksin Merah Putih Sudah 90 Persen di Tengah Keterbatasan Dana Lembaga Eijkman

Salah satu hal menarik adalah, LBM Eijkman disebut berhasil merampungkan riset vaksin merah-putih di tengah keterbatasan dana.

"Ketika Eijkman ditugasi di bulan Maret 2020 untuk membuat vaksin, sejak saat itu vaksin merah-putih harus diselesaikan dan akan dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah, waktu itu masih di bawah Pak Menteri (Ristek) Bambang Brodjonegoro," jelas Amin dalam diskusi daring yang digelar oleh Narasi Institute, Jumat (7/12/2022).

Penelitian pun berjalan.

Pada Januari 2021, ujar Amin, pihaknya mengajukan anggaran untuk menyelesaikan proses pembuatan vaksin itu kepada pemerintah. Namun, usulan anggaran itu tak kunjung diproses hingga akhir 2021.

Sementara itu, Januari 2022 LBM Eijkman telah berganti menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman lantaran dilebur ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Peleburan ini menyebabkan tersingkirnya sejumlah ahli dan ilmuwan karena alasan birokrasi, seperti status ASN dan gelar akademik.

"(Usulan anggaran untuk 2021) direview, katanya mau keluar, tapi enggak keluar-keluar," ucap Amin.

Namun, Amin menyebut bahwa pengembangan vaksin tetap bisa berlangsung di tengah keadaan sulit seperti itu.

"Kami tetap jalan dengan menggunakan sisa-sisa anggaran yang sudah disetujui sejak 2020," kata dia.

"Sampai akhir tahun (2021) kami bisa menyelesaikan sekitar 90 persen dari pengembangan vaksin itu, sehingga saat ini pun dengan adanya pengurangan tenaga itu, kami sudah bisa menyerahkan ke industri," jelas Amin.

Dengan progres itu, ia meyakini, riset vaksin merah-putih tidak akan bermasalah kendati LBM Eijkman sudah diambil alih BRIN.

"Kualitasnya sudah diterima oleh industri. Jadi, sejak tahun lalu, memang industri menginginkan kita menyempurnakan, diujikan ke hewan, itu sudah dipenuhi dan sudah diterima di industri. Mudah-mudahan industri bisa melanjutkan," tutupnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/07/18233821/pengembangan-vaksin-merah-putih-sudah-90-persen-di-tengah-keterbatasan-dana

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke