Salin Artikel

Yahya Staquf Ingin "Hidupkan" Gus Dur, Ini Maksudnya...

"(Visi 'Menghidupkan Gus Dur') bisa dimaknai sebagai ikhtiar beliau untuk mengembalikan nilai-nilai keislaman, keindonesiaan dan kemanusiaan yang diusung Gus Dur," kata Umam saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/12/2021).

Menurut Umam, visi tersebut dapat dijabarkan dalam tiga kluster pemaknaan yang akan berimplikasi pada corak PBNU ke depan di bawah kepemimpinan Gus Yahya, sapaan akrab Yahya.

Pertama, visi tersebut akan menarik garis tegas mengenai peran NU dalam konteks politik kebangsaan dan politik praktis sebagaimana ajaran Gus Dur.

Umam mengatakan, garis tegas itu telah dicontohkan Gus Dur ketika memutuskan mengundurkan diri dari jabatan ketua umum PBNU setelah ia mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada awal masa reformasi lalu.

"Artinya, garis tegas relasi NU dan politik sebagaimana diamanahkan dalam Khittah NU 1926 akan dijaga kuat," ujar Umam.

"Memang, PBNU tetap memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga arah politik dan demokrasi Indonesia, namun harus tetap berada dalam lingkup politik kebangsaan, tanpa terjebak dalam politik praktis," imbuh dia.

Umam berpandangan, salah satu prioritas dalam peran politik kebangsaan NU adalah menjaga Islam moderat di tengah munculnya kekuatan-kekuatan yang kerap menggunakan politik identitas.

"Di saat yang sama, NU juga harus menjadi jangkar, pengayom, sekaligus tempat bertemunya (melting point) seluruh kekuatan Islam moderat di Indonesia, agar titik equilibrium demokrasi Indonesia tetap terjaga," ujar Umam.

Kedua, Umam menyebutkan, Gus Dur juga mengajarkan pentingnya PBNU untuk tetap menjadi kekuatan civil society di Indonesia dengan kearifan dan kebijaksanaan berbasin nilai-nilai Aswaja.


Oleh karena itu, PBNU di bawah kepemimpinan Yahya dinilai perlu lebih bijak menjaga relasinya dengan kekuasaan tanpa harus kehilangan nalar kritisnya sebagai penyambung aspirasi.

Ketiga, Umam juga mengingatkan bahwa Gus Dur mengajarkan pentingnya pengarusutamaan nilai-nilai kemanusiaan dalam diskursus keislaman dan keindonesiaan.

"Karena itu, PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya harus terus memberikan perhatian kepada kelompok yang tertindas (Mustad'afin) dan mendampingi mereka untuk mendapatkan keadilan," kata Umam.

Umam menuturkan, nilai kemanusiaan juga dapat diperjuangkan dengan peningkatan kualitas pendidikan Islam berbasis pesantren dan pemberdayaan ekonomi rakyat yang berorientasi pada kemandirian umat.

"Dengan pondasi Islam moderat (wasathiyah) dan pemberdayaan ekonomi umat yang memadai, Nadhlatul Ulama ke depan bisa memperluas daya pengaruhnya, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di level kawasan untuk mengokohkan pilar-pilar perdamaian global," kata Umam.

Sebelumnya, diberitakan Tribunnews.com, Yahya mengatakan agenda ke depan yang akan dilakukannya sebagai ketum PBNU terpilih adalah mengenai bagaimana 'menghidupkan' Gus Dur.

Mantan juru bicara presiden era Gus Dur itu berpandangan, semua masyarakat masih membutuhkan kehadiran sosok Gus Dur.

"Kita tahu bahwa ini bukan konsep yang sederhana, tapi imajinasi masyarakat imajinasi teman-teman semua tentang Gus Dur saya kira akan bisa menangkap apa yang saya maksud dengan menghidupkan Gus Dur," katanya di GSG Unila, Bandar Lampung, Jumat (24/12/2021).

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/25/11481431/yahya-staquf-ingin-hidupkan-gus-dur-ini-maksudnya

Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke