JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani kurang menggembirakan jika pemilihan presiden (Pilpres) dilaksanakan hari ini, berdasarkan hasil survei nasional Charta Politika.
Lembaga survei itu melakukan simulasi terhadap sejumlah kemungkinan pasangan calon presiden-wakil presiden, dalam penelitian yang berlangsung pada 29 November-6 Desember 2021 terhadap 1.200 sampel berusia 17 tahun lebih di seluruh Indonesia.
Dari 4 kombinasi pasangan capres-cawapres yang diajukan kepada para responden, keempatnya menunjukkan tingkat keterpilihan Prabowo-Puan paling rendah di antara nama-nama lain.
"Sampai dengan periode survei dilakukan, Ganjar Pranowo menjadi pilihan tertinggi publik sebagai calon presiden," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, dalam rilis hasil surveinya, Senin (20/12/2021).
"Prabowo Subianto menempel cukup ketat dalam simulasi banyak nama, akan tetapi selisihnya melebar ketika dilakukan pengerucutan pengujian nama-nama yang ada," tambahnya.
Secara individual, elektabilitas Prabowo cukup baik. Menurut survei Charta Politika, Ketua Umum Gerindra itu bahkan menempati posisi kedua di bawah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan di atas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Namun, ketika dipasangkan dengan Ketua DPR RI Puan Maharani, Prabowo keok dari dua nama tadi.
Kombinasi pertama
Kombinasi pertama menempatkan pasangan Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai pemenang dengan 34,8 persen suara.
Sementara itu, Anies Baswedan dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menguntit dengan perolehan suara 26 persen.
Prabowo-Puan hanya mendapatkan 19,2 persen suara, bahkan kalah dari golput yang dicerminkan dari sampel yang memilih "tidak tahu/tidak menjawab" sebesar 20 persen.
Kombinasi kedua
Kombinasi kedua menempatkan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai wakil presiden Ganjar.
Hasilnya, Ganjar-Erick tetap memimpin dengan 33,9 persen suara, sedangkan Anies-AHY 26,2 persen suara.
Prabowo-Puan unggul tipis atas golput dengan perolehan 20,3 persen suara berbanding 19,6 persen.
Kombinasi ketiga
Lagi-lagi Prabowo-Puan kalah dari golput, dengan perolehan suara 18,7 persen berbanding 20,2 persen.
Sementara itu, Ganjar yang dipasangkan dengan eks calon wakil Prabowo di Pilpres 2019, Sandiaga Uno, unggul jauh dengan 36,3 persen suara.
Di bawahnya, Anies yang diduetkan dengan Ketua Umum Golkar yang juga Menko Bidang Perekenomian Airlangga Hartarto meraup 24,8 persen suara.
Kombinasi keempat
Untuk ketiga kalinya Prabowo-Puan kalah dari golput, kali ini dengan perbandingan suara 20,8 persen berbanding 23,2 persen.
Ganjar lagi-lagi menang, meskipun dipasangkan dengan Panglima TNI Andhika Perkasa.
Begitu pun Anies, setia menguntit Ganjar di posisi kedua walaupun ditandemkan dengan Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/20/17445561/survei-kalah-dari-golput-elektabilitas-prabowo-puan-paling-jeblok-jika