Salin Artikel

Profil 7 Kapolda Baru yang Dipilih Kapolri: Eks Ajudan SBY sampai Direktur Penyidikan KPK

Mutasi jabatan para perwira Polri itu tertuang dalam surat telegram bernomor ST/2568/XII/KEP/2021.

Adapun sebagian Kapolda dimutasi karena memasuki masa pensiun, sebagin lainnya dalam rangka rotasi.

Selain tujuh nama tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo total menerbitkan empat surat telegram mutasi dan rotasi sejumlah pejabat tinggi (pati) dan penjabat menengah (pamen), yakni ST/2567/XII/KEP./2021, ST/2569/XII/KEP./2021, ST/2568/XII/KEP./2021 dan ST/2570/XII/KEP./2021.

Total sebanyak 660 orang perwira Polri yang dirotasi dan mutasi.

Adapun tujuh perwira yang dirotasi itu beragam, mulai dari mantan ajudan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono hingga Kabid Humas Polda Metro Jaya.

Berikut daftar profil ketujuhnya:

1. Irjen Pol Suryanbodo Asmoro

Irjen Pol Suryanbodo Asmoro ditunjuk sebagai Kapolda Kalimantan Barat yang baru.

Suryanbodo merupakan lulus Akpol tahun 1988.

Dia berpengalaman dalam bidang reserse. Ia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Hukum Polri.

Sementara itu, sebelum menjabat Kadivkum Polri, Suryanbodo bertugas sebagai Wakapolda Kalteng.

Suryanbodo juga pernah menjabat sebagai Kapolres Tebing Tinggi pada 2007 dan Kapoltabes Denpasar pada 2010.

Kemudian, menjabat sebagai Kabag Pakat Kerma Rokerma KL Sops Polri pada 2015 dan Kabag Kerma Diklat Robindiklat Lemdikpol pada 2016.

Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Karojemengar Srena Polri pada 2017, Widyaiswara Madya Sespim Lemdiklat Polri pada 2018, dan Kasespimti Sespim Lemdiklat Polri pada 2019.

Kini, Suryanbodo ditempatkan dalam tugas baru sebagai Kapolda Kalbar menggantikan Irjen Remigius Sigid Tri Hardjanto.

2. Irjen (Pol) Imam Sugianto

Irjen (Pol) Imam Sugianto diperintah Kapolri untuk menjadi Kapolda Kalimantan Timur baru. Ia menjadi pengganti Kapolda Kaltim menggantikan Irjen (Pol) Herry Rudolf Nahak.

Imam merupakan lulus Akpol tahun 1990.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Asisten Operasi Kapolri.

Semasa kariernya, Imam pernah menduduki beberapa jabatan penting, salah satunya menjadi ajudan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2012 sampai 2014.

Pria kelahiran 1967 itu juga pernah menjadi Kapolres Gresik pada 2008, Kapolres Metro Bekasi Kota pada 2009, dan Kepolres Jakarta Selatan pada 2011.

Kemudian, menjadi Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2014 dan Wakapolda Kalimantan Barat pada 2019.

3. Brigadir Jenderal Djoko Poerwanto

Brigadir Jenderal Djoko Poerwanto dipercaya menempati jabatan baru sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat.

Ia sebelumnya menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.

Djoko lulus dari Akpol pada 1989.

Ia menjadi Kapolda NTB menggantikan Irjen (Pol) Mohammad Iqbal yang dirotasi menjadi Kapolda Riau.

Djoko pernah menjabat Kapolsek Tambelang, Wakasat Serse, Kasat Serse Polres Bekasi. Ia kemudian bertugas di Bareskrim.

Saat berpangkat AKBP, Djoko sempat ditugaskan sebagai penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Saat kembali ke Polri, Djoko naik pangkat menjadi komisaris besar (kombes). Ia sempat bertugas sebagai Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.

Kemudian pada 2019, Djoko menjadi Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.

4. Irjen (Pol) Muhammad Iqbal

Oleh Kapolri, Irjen (Pol) Muhammad Iqbal ditunjuk sebagai Kapolda Riau yang baru. Ia menggantikan Irjen (Pol) Agung Setya.

Iqbal merupakan lulusan Akpol tahun 1991.

Ia berpengalaman di bidang satuan lalu lintas. Marier Iqbal di Korps Bhayangkara dimulai sebagai Wakasat Lantas Polresta Banjarmasin pada 1993, lalu Kasat Lantas Polres Kota Baru pada 1994, Kasat Lantas Poltabes Pekanbaru pada 2000, dan Wakapolresta Dumai pada 2003.

Hingga pada 2012 ia menjabat sebagai Kapolres Jakarta Utara Polda Metro Jaya.

Setelah itu, Iqbal lalu ditunjuk sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya pada 2015 dan Kapolrestabes Surabaya pada 2016.

Dia juga pernah menjabat sebagai Karopenmas Divisi Humas Polri pada 2017, Wakapolda Jawa Timur pada 2018, Kepala Divisi Humas Polri pada 2018, dan Kapolda Nusa Tenggara Barat pada 2020.

5. Brigjen Pol Setyo Budiyanto

Jabatan baru sebagai Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) diberikan ke Brigjen Pol Setyo Budiyanto.

Setyo merupakan lulusan Akpol tahun 1989.

Ia sebelumnya menjabat sebagai Direktur Penyidikan pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Nama Setyo sempat menjadi sorotan karena memimpin langsung penangkapan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin terkait kasus dugaan suap terhadap AKP Stepanus Robin Patujju.

6. Irjen Pol Lotharia Latif

Irjen Pol Lotharia Latif ditunjuk Kapolri untuk menjabat sebagai Kapolda Maluku.

Lotharia merupakan lulusan Akpol tahun 1988.

Pria kelahiran Juni, 1967 itu berpengalaman di bidang polair.

Ia sebelumnya menjabat sebagai Kapolda NTT sejak 3 Agustus 2020. Sebelumnya, pada 2019 Lotharia menjabat sebagai Kakorpolairud Baharkam Polri.

Selain itu, Lotharia pernah menjabat sebagai Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri, Kepala Biro Perawatan Personel (Karo Watpers) SSDM Polri, dan Wakapolda Sulawesi Utara.

Lotharia kini menjabat sebagai Kapolda Maluku menggantikan Irjen Refdi Andri. Refdi dimutasi dalam rangka penisun menjadi perwira tinggi staf ahli Kapolri.

7. Irjen Pol Agung Wicaksono

Tugas baru sebagai Kapolda Bengkulu diberikan Kapolri ke Irjen Pol Agung Wicaksono.

Agung Wicaksono merupakan lulusan Akpol tahun 1987. Ia berpengalaman dalam bidang intelijen dan operasi.

Pria kelahiran 25 Desember 1964 itu sebelumnya menjabat sebagai Wakil Inspektur Pengawasan Umum (Wairwasum) Polri sejak 3 Agustus 2020.

Saat menjabat sebagai Wairwasum Polri, Agung sempat memimpin pemeriksaan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri terkait kasus dugaan sumbangan fiktif dari keluarga Akidi Tio.

Sebelumnya, Agung pernah menjabat sebagai Kapolres Rembang pada 2004 dan Kapolres Demak pada 2006.

Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai Dirintelkam Polda Gorontalo. Adapun jabatan terakhirnya sebelum menjabat Wairwasum Polri adalah sebagai Karobinops Sops Polri pada 2019.

Kini, Agung menjabat sebagai Kapolda Bengkulu Irjen Pol Guntur Setyanto yang akan memasuki masa pensiun.

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/20/08331781/profil-7-kapolda-baru-yang-dipilih-kapolri-eks-ajudan-sby-sampai-direktur

Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke