Salin Artikel

Wapres: Kita Butuh Wisatawan Asing, tapi Lebih Penting Selamatkan Bangsa

Hal tersebut juga dilakukan untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 dari luar negeri sehingga wisatawan asing masih belum diperkenankan masuk ke Tanah Air.

"Kita butuh wisatawan asing, tapi kita lebih penting menyelamatkan bangsa dan kemungkinan masuknya varian baru yang bisa memicu kemungkinan gelombang ketiga karena itu kami lebih mementingkan wisata domestik lokal," kata Ma'ruf saat kunjungan kerja ke Aceh, dikutip Rabu (17/11/2021).

Dalam rangka mencegah varian baru tersebut, kata dia, pemerintah memperketat pintu masuk baik darat, udara maupun laut.

Selain itu, setiap orang yang masuk atau keluar dari dan ke luar negeri akan dilakukan skrining dengan sangat ketat.

Meskipun demikian, kata dia, jelang Natal dan Tahun Baru pergerakan masyarakat diprediksi akan lebih besar sehingga dilakukan beberapa pembatasan.

Hal tersebut diperlukan untuk menghindari lonjakan kasus Covid-19 seperti sebelumnya.

Oleh karena itu, beberapa upaya yang dilakukan untuk mencegahnya adalah dengan mempercepat vaksinasi Covid-19 dan pengetatan protokol kesehatan.

"Penerapan protokol kesehatan, masker, menjaga jarak, cuci tangan dan penerapan aplikasi PeduliLindungi di semua tempat yang mobilitas dan bergerak," kata dia.

Menurut Ma'ruf dengan menerapkan hal tersebut di tempat dengan mobilitas tinggi seperti tempat wisata, belanja, hingga sekolah maka penularan Covid-19 pun dapat lebih diantisipasi.

Termasuk vaksinasi di lingkungan sekolah dan pesantren juga dinilainya penting, agar tidak menjadi klaster Covid-19.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/17/10272321/wapres-kita-butuh-wisatawan-asing-tapi-lebih-penting-selamatkan-bangsa

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke