"Papa meninggal karena sakit di paru-paru yang diduga cancer," kata anak Max, Ferro Sopacua saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Ferro menuturkan, sang ayah sempat menjalani perawatan selama total 31 hari sebelum menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu pagi.
Max sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bogor selama 14 hari sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta.
"Papa meninggal pagi ini jam 5.53 WIB di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Setelah di rawat selama 14 hari di RSUD kota bogor dan dirujuk ke RSPAD dan di RSPAD dirawat selama 17 hari," kata Ferro.
Menurut rencana jenazah Max akan disemayamkan di rumah Max di Jalan Veteran Gang Kepatihan, Bogor, sebelum dimakamkan di pemakaman keluarga di Ciomas, Bogor.
"Akan dimakamkan insya Allah siang ini di pemakaman keluarga di Ciomas, satu lubang dengan almarhum ibu saya sesuai amanat beliau," ujar Ferro.
Diketahui, Max merupakan salah satu politikus senior Partai Demokrat.
Namun, belakangan ia bergabung ke barisan pendukung Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang menetapkan Kepala Staf Presiden Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat versi KLB.
Sebelum berkecimpung di dunia politik, Max dikenal sebagai presenter dan produser acara-acara olahraga di Televisi Republik Indonesia (TVRI) pada masa Orde Baru.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/17/09043171/max-sopacua-sempat-dirawat-total-31-hari-anaknya-sakit-di-paru-paru