Salin Artikel

Wapres Harap Cendekiawan Buddhis Indonesia Jadi Instrumen Perekat Bangsa

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf di acara Musyawarah Nasional Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Tahun 2021, Rabu (10/11/2021).

"Saya berharap Musyawarah Nasional Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia dapat menjadi instrumen perekat bangsa, menjadi penyejuk dan pencerah bagi umat," ujar Ma'ruf.

Selain itu, kata dia, yang tidak kalah penting adalah para cendekiawan juga diharapkan dapat menghasilkan SDM unggul.

Terutama menuju Indonesia damai dan sejahtera dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila.

"Saya mengharapkan para cendekiawan lintas agama dapat terus merapatkan barisan, saling mendukung, dan memberikan kontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara," kata dia.

Ma'ruf mengatakan, kelompok cendekiawan merupakan motor pembangunan untuk membuat rumusan di berbagai bidang dan aspek kehidupan.

Menurut dia, Musyawarah Nasional Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia pun menjadi momentum tepat para cendekiawan Buddhis untuk bermufakat, mencari solusi-solusi terbaik untuk bangsa.

Termasuk menorehkan pikiran-pikiran cerdas serta menyuarakan gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan negara.

"Peran semua pihak, khususnya Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia, ke depan menjadi strategis dan sangat penting menuju Indonesia maju dan berdaya saing," kata dia.

Sebab, ujar Ma'ruf, visi Indonesia maju dan berdaya saing tidak akan tercapai tanpa dukungan para cendekiawan yang unggul dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan integritas.

Selain itu, peran kelompok cendekiawan berbasis keagamaan sangat diperlukan untuk melahirkan pikiran-pikiran segar guna membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, sejahtera, dan mandiri.

"Salah satu pekerjaan rumah yang penting bagi Indonesia adalah memastikan agar tidak terjadi jebakan pendapatan menengah (middle income trap)," ujar Ma'ruf.

Oleh karena itu, kata dia, berbagai upaya perlu dilakukan untuk membuat Indonesia terlepas dari jebakan tersebut.

Dengan demikian, Ma'ruf pun berharap Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia dapat berkontribusi untuk membantu pemerintah dan masyarakat terkait hal itu.

Baik melalui konsep dan pemikiran maupun aksi nyata khususnya dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/10/13004721/wapres-harap-cendekiawan-buddhis-indonesia-jadi-instrumen-perekat-bangsa

Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke