Ma'ruf menyampaikan hal tersebut secara langsung melalui sambungan telepon dengan Wali Kota Batu Rumpoko.
"Ya supaya (berkoordinasi dengan) Kementerian Sosial ya mengambil langkah langkah (penanganan). Mudah-mudahan tidak banyak korban dan supaya diatasi," ujar Ma'ruf dalam sambungan teleponnya, Kamis malam.
Selain meminta penanganan segera, Ma'ruf juga menanyakan kondisi masyakarat yang menjadi korban.
Termasuk meminta laporan soal keparahan wilayah yang diakibatkan banjir bandang tersebut.
Dia juga berpesan supaya pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan bagi para korban.
"Apakah sedang ditangani? Bantuan-bantuan apakah sudah turun dan ada pengungsian?" tanya dia.
Adapun Wali Kota Batu Dewanti melaporkan kepada Ma'ruf bahwa hingga waktu tersebut tidak ada korban jiwa atas musibah tersebut.
Hanya saja, saat itu pihaknya masih mencari warga yang dilaporkan hilang.
Kendati demikian, masyarakat yang terdampak pun mengungsi di rumah warga lain atau kerabatnya.
Adapun pemicu banjir bandang di Batu adalah hujan berintensitas tinggi yang mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno tersebut.
"Ini karena hujannya lebat sekali hampir sejam lebih dengan curah hujan yang sangat besar, membawa pohon-pohon kering yang ada di hutan ke bawah sehingga menutupi jalan air. Itu jadi menimpa rumah rumah penduduk," ujar Dewanti dalam laporannya.
Diketahui, banjir bandang menerjang Kota Batu dan Malang, Jawa Timur.
Musibah tersebut terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah hulu Sungai Brantas, Kamis (4/11), pukul 14.00 WIB.
Akibat kejadian ini, sebanyak 15 warga dilaporkan hanyut terbawa arus banjir bandang yang menerjang.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/05/07135701/wapres-minta-wali-kota-batu-berkoordinasi-dengan-kemensos-tangani-dampak