Meski situasi pandemi di Tanah Air sudah melandai, pemerintah terus mengingatkan semua pihak untuk waspada terhadap potensi ledakan kasus Covid-19.
Pada Selasa (2/11/2021) pukul 12.00 WIB, pemerintah mencatat ada penambahan 612 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Penambahan itu membuat total kasus Covid-19 di Tanah Air mencapai 4.245.373, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 lalu.
Berdasarkan data yang sama, jumlah kasus sembuh dalam 24 jam terakhir bertambah 868, sehingga totalnya berjumlah 4.090.287.
Kendati demikian, masih ada pasien Covid-19 yang tutup usia per Selasa kemarin, yakni sebanyak 34 jiwa.
Dengan penambahan tersebut, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia telah mencapai 143.457 orang sejak awal pandemi.
Adapun jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 114.475. Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani perawatan.
Waspada lonjakan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta semua pihak agar tidak euforia seiring membaiknya kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Menurut dia, Presiden Joko Widodo mengarahkan jajarannya agar jangan sampai ada ledakan kasus Covid-19, khususnya di akhir tahun ini.
"Kita tidak ingin (terjadi kembali). Arahan Bapak Presiden, beliau tidak ingin mengulangi, jangan sampai terjadi ledakan (kasus penularan Covid-19)," kata Tito dikutip dari kegerangan tertulis, Selasa (2/11/2021).
Berdasarkan keterangan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, Indonesia masuk sebagai negara risiko rendah penyebaran Covid-19 dengan kategori level 1.
Tito menegaskan, Indonesia harus mempertahankan pengendalian pandemi yang saat ini sudah berjalan dengan baik.
Mantan Kapolri ini menyebut, keberhasilan itu merupakan kerja keras semua pihak, di antaranya dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Oleh karena itu, pelonggaran aktivitas masyarakat seiring turunnya kasus Covid-19 tak boleh disambut dengan euforia.
Capaian vaksinasi
Sementara itu, Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan semua pihak agar tak lengah dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini.
Wiku menambahkan, meskipun saat ini kondisi kasus Covid-19 di Indonesia sudah membaik, masih ada tugas besar yang harus diperjuangkan, yaitu peningkatan cakupan vaksinasi.
"Jangan sampai kita terjadi lonjakan kasus terutama seperti negara lain," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual melalui kanal YouTube Perekonomian RI, Selasa (26/10/2021).
Adapun hingga Selasa pukul 12.00 WIB kemarin, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua telah mencapai 74.805.667 orang atau 35,92 persen dari total target sasaran vaksinasi.
Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni sebanyak 120.887.847 orang atau 58,05 persen.
Pemerintah telah menetapkan sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) yaitu 208.265.720 orang.
Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.
Terbaru, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak usia 6 sampai 11 tahun.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini telah menyiapkan teknis dan prosedur skrining pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun.
Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, mengatakan persiapan juga melibatkan rekomendasi dari organisasi profesi terkait, di antaranya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
“Kami menyiapkan pelaksanaan teknisnya, termasuk seperti apa prosedur skrining dan vaksinasinya,” kata Nadia dikutip dari Antara, Senin (1/11/2021).
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/03/07215651/update-penambahan-612-kasus-covid-19-dan-arahan-presiden-jokowi