Dalam pidatonya, Jokowi mengajak semua negara memperkuat arsitektur kesehatan global.
“Demi membangun dunia yang lebih tahan terhadap pandemi dan berbagai guncangan ke depan, Indonesia mengajak untuk memperkuat arsitektur kesehatan global,” kata Jokowi melalui keterangan tertulis.
Menurut Jokowi, setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut. Pertama, perlunya penyusunan mekanisme penggalangan sumber daya kesehatan global mencakup dana, vaksin, obat, alat kesehatan, hingga tenaga medis.
Jokowi mengatakan, dukungan keuangan internasional sangat penting untuk isu kesehatan dan perubahan iklim.
“IMF (International Monetary Fund) sudah memberikan contoh, tentang penggalangan sumber daya keuangan global untuk membantu negara yang mengalami krisis keuangan,” ujar dia.
Kedua, penyusunan standar protokol kesehatan dunia mencakup aktivitas lintas negara hingga protokol kesehatan perjalanan antarnegara.
Ketiga, penyelesaian persoalan kelangkaan dan kesenjangan vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan.
Jokowi menyebutkan, G20 harus mendukung diversifikasi produksi dan alih teknologi ke negara berkembang, eliminasi hambatan perdagangan bahan baku vaksin, dukungan terhadap TRIPS Waiver, meningkatkan berbagi dosis (dose sharing), dan mendukung Covax Facility.
“Proses penataan ulang arsitektur ketahanan kesehatan global ini harus inklusif, serta berpegang teguh pada prinsip solidaritas, keadilan, transparansi, dan kesetaraan,” kata Jokowi.
Selain ketahanan kesehatan dunia, Jokowi juga mendorong para pemimpin G20 untuk mempercepat pemulihan ekonomi global yang lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan.
Menurut dia, G20 perlu menjadi katalis menuju normalisasi kebijakan ekonomi setelah dalam dua tahun ini dunia menjalankan kebijakan extraordinary di bidang fiskal, moneter, dan sektor keuangan.
G20, kata dia, juga harus menjadi katalis bagi dukungan likuiditas dan restrukturisasi utang bagi negara miskin.
Selain itu, juga bagi reaktivasi konektivitas global, khususnya sektor yang mengandalkan pergerakan manusia dan barang, seperti pariwisata dan manufaktur.
“Kerja sama inovasi, teknologi digital dan teknologi hijau, serta peningkatan investasi bagi pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, dan dukungan kemitraan global bagi pembangunan negara berkembang,” kata Presiden.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/31/09153551/hadiri-ktt-g20-jokowi-dorong-penguatan-kesehatan-global