Ia mengatakan, monitor perlu dilakukan agar varian baru virus corona AY.4.2 tersebut tak lolos masuk ke Indonesia dan memicu ledakan kasus.
"Di UK kasus naik padahal vaksinasi sudah 70 persen," kata Budi melalui kanal YouTube Perekonomian RI, Selasa (26/10/2021).
"Kenapa mereka naik? Karena ada varian baru, di Inggris ada sub varian jadi mutasi varian Delta namanya AY.4.2 yang sedang naik di Inggris itu yang kita monitor ketat," ujar dia.
Budi mengatakan, saat ini, varian Delta dan varian turunannya yaitu AY.2.3 dan AY.2.4 masih mendominasi di Indonesia.
Oleh karenanya, kata Budi, pihaknya akan memaksimalkan deteksi varian baru di 12 laboratorium whole genome sequencing (WGS).
"Yang AY.2.3 sedang merambah di Singapura. Jadi strategi nomor satu jangan sampai varian masuk dan kita monitor ketat," kata Budi.
"Varian di kita jangan sampai masuk sehingga orang tertular dan masuk RS jadi lebih ke hulu," ujarnya.
Lebih lanjut, Budi meminta agar mobilitas masyarakat menjelang libur Natal dan Tahun Baru dapat ditekan.
Ia mengingatkan, masyarakat untuk tak mengulangi kesalahan yang sama dengan tingginya mobilitas akan berisiko meningkatkan kasus Covid-19.
"Jangan euforia langsung jalan-jalan, masuk mal, masuk kafe-kafe penuh, karena ini bisa naik lagi, liat Inggris dan Israel vaksinasi 80 persen pun naik kalau memang prokes tidak dijalankan," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/27/09101031/antisipasi-lonjakan-covid-19-menkes-monitor-ketat-varian-corona-delta-dan