KOMPAS.com – Menteri Luar (Menlu) Negeri Retno Marsudi memastikan pemerintah akan terus bekerja keras dalam menangani situasi Covid-19 di Indonesia dengan baik.
“Pemerintah juga akan terus memantau dari dekat perkembangan Covid-19 yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk kemungkinan munculnya varian-varian baru,” imbuhnya seperti dalam dimuat laman covid19.go.id, Selasa (26/10/2021).
Meski demikian, lanjut dia, peran seluruh masyarakat sangat dibutuhkan, khususnya dalam mempercepat program vaksinasi dan mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Adapun prokes yang dimaksud yaitu menerapkan 6M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.
"Mari bersama-sama kampanyekan vaksinasi dan prokes. Dua sisi dari mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Ayo vaksinasi dan terus jalankan prokes!," ucap Retno.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir.
Meski dalam beberapa waktu terakhir kasus global mengalami penurunan, tetapi dalam seminggu terakhir mulai terlihat kembali adanya kenaikan.
Lebih lanjut, Retno mengatakan, pada periode Minggu (17/10/2021) hingga Sabtu (23/10/2021), kasus global naik sebesar 2 persen dan kematian juga naik sebesar 0,9 persen dibanding pekan lalu.
"Di kawasan Asia Tenggara ini Alhamdulillah mengalami penurunan kasus sebesar minus 15,5 persen dibanding pekan lalu," ujarnya.
Terdapat sembilan negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dengan penurunan kasus termasuk Indonesia.
Meski demikian, Singapura masih mengalami kenaikan kasus sekitar 15 persen dibanding pekan yang lalu.
Sementara di tanah air, Retno mengaku bersyukur karena Indonesia menjadi salah satu negara yang terus mengalami tren penurunan, termasuk dalam pekan terakhir.
Apabila dibanding dengan persentase pekan lalu, kata dia, Indonesia mengalami penurunan kasus baru sebesar kurang dari 23 persen.
Begitu pula dalam beberapa hari terakhir, positivity rate nasional turun di bawah angka 1 persen dan penambahan kasus harian di bawah 1.000 kasus.
Tak hanya itu, tingkat vaksinasi di Indonesia, sebut Retno, juga terus mengalami kenaikan dengan pencapaian lebih dari 182 juta dosis vaksin.
Meski tingkat vaksinasi di tanah air terus meningkat, Retno mengimbau kepada seluruh pihak agar tidak lengah apalagi lalai.
“Ini berkaca dari kenaikan kasus di Eropa dalam beberapa waktu terakhir. Meskipun tingkat vaksinasi sudah sangat tinggi yaitu sekitar 111,55 persen atau merupakan kawasan tertinggi di dunia. Kewaspadaan harus tetap tinggi dan prokes harus tetap dijalankan,” ujarnya.
Indonesia bekerja sama dengan Selandia Baru
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett mengatakan, pihaknya akan bekerja sama secara erat dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dalam penanganan Covid-19.
Apalagi selama ini, kata dia, Selandia Baru dan Indonesia telah memiliki ikatan kerja sama yang lama dan dekat.
“Oleh karenanya, pemerintah Selandia Baru juga akan terus melanjutkan dukungan kepada Indonesia dalam merespons pandemi Covid-19 dan membantu mengatasi tantangan yang muncul dalam perjalanannya,” ujar Kevin.
Dukungan tersebut dibuktikan Pemerintah Selandia Baru dengan mendatangkan vaksin tahap ke-99 ke Indonesia pada Senin (25/10/2021).
Hadirnya 684.400 dosis vaksin jadi AstraZeneca melalui jalur multilateral COVAX Facility ini merupakan bagian dukungan kerja sama dose-sharing vaksin.
Dengan begitu, total vaksin yang sudah datang di tanah air, baik dalam bentuk bulk dan jadi adalah sekitar 292 juta dosis.
"Ini merupakan pertama kalinya Selandia Baru melakukan kerja sama dose-sharing vaksin dengan Indonesia," ujar Menlu Retno, Senin.
Menurutnya, kerja sama Selandia Baru dengan Indonesia merupakan bagian dari komitmen Selandia Baru untuk mendukung program vaksinasi di kawasan Asia dan Pasifik.
Lebih lanjut Retno mengatakan, kerja sama dengan Selandia Baru sebelumnya telah dilakukan Indonesia melalui Eijkman Institute untuk meningkatkan kualitas tes Covid-19.
"Kerja sama juga dilakukan dengan United Nations Children's Fund (UNICEF) untuk meningkatkan kapasitas kesehatan publik, serta sejumlah peralatan medis di Indonesia," katanya.
Retno menyebut, saat jumlah kasus di Indonesia sangat tinggi beberapa bulan yang lalu, Selandia Baru mengirimkan peralatan medis seperti ventilator dan rapid test.
Tak hanya itu, Selandia Baru juga memberikan dukungan tambahan kepada Lembaga Eijkman.
"Untuk kolaborasi dan kerja sama yang diberikan selama pandemi Covdi-18, atas nama Pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pemerintah dan rakyat Selandia Baru. Tena koutou, Aotearoa! Terima kasih, Selandia Baru," ujar Retno.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/26/12554001/menlu-retno-pastikan-pemerintah-bakal-terus-kerja-keras-tangani-covid-19