Salin Artikel

Sore Ini, Moeldoko Diperiksa sebagai Saksi Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baiknya oleh ICW

JAKARTA,KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko disebut akan menjalani pemeriksaan perdana oleh Bareskrim Polri, Selasa (12/10/2021).

Pemeriksaan ini dilakukan atas laporannya terhadap dua peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Egi Primayogha dan Miftachul Choir, beberapa waktu lalu.

“Pukul 15.00 WIB, Pak Moeldoko akan diperiksa sebagai saksi pelapor di Mabes Polri,” terang kuasa hukum Moeldoko, Otto Hasibuan, kepada wartawan melalui pesan singkat.

Otto menerangkan, dirinya akan menemani pemeriksaan yang dijalani Moeldoko.

Ia juga menegaskan tidak akan melayangkan somasi lagi pada Indonesia Corruption Watch (ICW).

“Tidak ada somasi, tetap mengikuti proses hukum,” ucap dia.

Diketahui Moeldoko melaporkan kedua peneliti ICW itu ke Mabes Polri atas dugaan pencemaran nama baik ke Mabes Polri pada 10 September 2021.

Pelaporan itu dilakukan Moeldoko karena merasa bahwa tiga kali somasi yang dilayangkannya tidak direspons oleh ICW.

Adapun permasalahan bermula dari pernyataan Egi yang menduga bahwa Moeldoko memiliki hubungan dengan produsen Ivermectin, PT Harsen Laboratories.

Dugaan itu disebutkan Egi muncul dari Sofia Koswara yang disebutnya merupakan Wakil Presiden PT Harsen.

Berdasarkan data ICW, Sofia diketahui merupakan direktur dan pemilik saham di PT Noorpay Perkasa.

Kemudian Egi menyebut bahwa anak Moeldoko, Joanina Rachman, juga merupakan pemilik saham mayoritas di PT Noorpay.

Hubungan antara Moeldoko dan Sofia diduga ICW juga tampak pada kerja sama PT Noorpay dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pada ekspor beras.

Moeldoko diketahui merupakan Ketua HKTI.

Terkait dengan ekspor beras, ICW telah mengonfirmasi bahwa terjadi kesalahan.

Kerja sama antara HKTI dan PT Noorpay bukan terkait ekspor beras, melainkan pengiriman kader HKTI ke Thailand guna mengikuti serangkaian pelatihan tentang pertanian.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/12/15150601/sore-ini-moeldoko-diperiksa-sebagai-saksi-terkait-dugaan-pencemaran-nama

Terkini Lainnya

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke