Salin Artikel

Muhaimin: Dulu di Survei-survei PKB Selalu Jelek, Setahun Terakhir kalau Enggak Urutan 2 Ya 3

"Insya Allah kita yakin minimal posisi dua. Dulu di survei-survei itu PKB selalu jelek. Ranking 5, 4 paling tinggi. Setahun terakhir selalu bertengger kalau enggak (urutan) 2 ya 3. Kalau enggak di atas Golkar, ya di atas Gerindra,” kata Muhaimin saat membuka Musyawarah DPC PKB se-Bali di Denpasar, Minggu (10/10/2021), dikutip dari siaran pers.

Menurut Muhaimin, hasil survei dari sejumlah lembaga survei dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan bahwa masyarakat memberikan kepercayaan dan harapan yang tinggi terhadap PKB.

Ia mengatakan, tren positif ini tidak lepas dari kinerja PKB di berbagai level selama ini dalam menjalankan tugas-tugas politik, baik di legislatif maupun eksekutif.

"Kader-kader PKB memiliki kepedulian yang tinggi. Saya optimistis, meskipun kita tidak punya infrastruktur kecurangan, tapi kita punya energi dan kinerja yang bagus,” ujar dia.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menilai, ada sejumlah syarat yang mesti dipenuhi agar target PKB berada di posisi kedua tercapai, yakni kinerja, berpikir strategis, melangkah strategis, tepat sasaran, serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) partai.

Selain itu, optimisme merebut posisi kedua juga muncul karena saat ini tidak ada lagi konflik di internal PKB.

”Tidak ada lagi konflik. Persaingan internal itu kita akhiri. Mudah-mudahan berjalan aman, lancar, tidak ada kendala, semua saling bahu-membahu,” kata Cak Imin.

Ia juga mengeklaim PKB tidak pernah bermain-main dalam mengurus negara.

"Tak ada motif-motif lain selain amanat dari para pendiri PKB. Partai ini bukan karena arisan kepentingan. Para pendiri partai ini mereka habis mendirikan tak pernah berpikir macam-macam," kata Cak Imin.

"Sejak awal partai ini didirikan dari NU untuk bangsa. Basisnya NU, tapi diabdikan total untuk NKRI. Modal besar pendiri PKB adalah nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi. Kata Gus Dur, di atas politik itu adalah kemanusiaan,” lanjut dia.

Diberitakan, hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting menunjukkan PKB memiliki elektabilitas sebesar 10 persen, atau di urutan ketiga di antara Golkar (11,3 persen) dan Gerindra (9,9 persen).

Hasil survei SMRC menunjukkan, PDI Perjuangan menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi sebesar 22,1 persen.

"Jika pemilu diadakan pada waktu PDIP mendapat dukungan terbesar, 22,1 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni Lavani dalam rilis survei, Kamis (7/10/2021).

Adapun di posisi berikutnya terdapat Partai Golkar yang memiliki elektabilitas 11,3 persen. Disusul Partai Kebangkitan Bangsa (10 persen), Partai Gerindra (9,9 persen), Partai Demokrat (8,6 persen), Partai Keadilan Sejahtera (6 persen), dan Partai Nasdem (4,2 persen).

"Partai-partai lain di bawah 3 persen dan yang belum tahu 18,8 persen," ujar Deni.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/11/08235271/muhaimin-dulu-di-survei-survei-pkb-selalu-jelek-setahun-terakhir-kalau

Terkini Lainnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke