Salin Artikel

4,2 Juta Kasus Covid-19 di Indonesia dan Perlunya Mencegah Meluasnya Penularan di PON XX Papua

JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan Covid-19 terhadap atlet, ofisial dan panitia telah terjadi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Protokol kesehatan yang berlaku di wilayah yang menjadi lokasi penyelenggaraan PON pun perlu diperketat.

Di sisi lain, langkah pencegahan penularan perlu dilakukan pemerintah daerah. Terlebih, terhadap para atlet dan ofisial PON yang hendak kembali ke daerah asal masing-masing.

Hal ini untuk mencegah terjadinya penyebaran kasus Covid-19 yang lebih luas di wilayah asal mereka, di tengah tren penurunan kasus yang juga sedang terjadi.

Hingga Jumat (8/10/2021), total kasus positif Covid-19 di Tanah Air telah mencapai 4.225.871, setelah terjadi penambahan 1.384 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus harian tertinggi, yaitu 150 kasus. Disusul kemudian Jawa Tengah dengan 144 kasus, dan Jawa Timur dengan 119 kasus.

Sementara itu, kasus kematian setelah terpapar Covid-19 bertambah 66 kasus. Dengan demikian, kasus meninggal mencapai 142.560.

Selain itu, kasus sembuh bertambah 3.514, sehingga jumlahnya menjadi 4.057.760.

57 Kasus Covid-19 di PON XX Papua

Pada Jumat (8/10/2021), Satgas Penanganan Covid-19 Wilayah Papua menyebutkan, ada 57 kasus Covid-19 yang terindentifikasi di PON XX Papua.

Jumlah tersebut didapatkan setelah terjadi penambahan 7 kasus Covid-19 di Merauke.

"Kondisi terkini tadi malam pukul 23.30 itu jumlah kasus (Covid-19) kita 50 dan tadi saya baru dapat ada tambahan 7 kasus baru, itu dari Merauke, jadi total kasus kita untuk pukul 11.30 waktu Papua itu sebanyak 57 kasus," Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wilayah Papua Silwanus Sumule dalam diskusi secara virtual, Jumat.

Silwanus menyebutkan, seluruh pasien yang terpapar Covid-19 memiliki gejala ringan dan tanpa gejala.

Menurut dia, mereka yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan dan tanpa gejala disebabkan karena para atlet dan ofisial sudah mendapatkan vaksinasi.

"Kemudian teman-teman di hulu dan teman-teman kami di hilir juga berupaya mencegah, di hulu ada 3M dan 3T terus kita lakukan, sementara di hilir bagaimana kita mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan," ujarnya.

Cegah meluas

Ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University Dicky Budiman menyarankan, agar penyelenggaraan PON XX Papua tidak dihadiri penonton untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19.

"Seharusnya protapnya kalau sudah ditemukan seperti itu di lokasi, di bubble itu, di lokasi penyelenggaraan, jangan ada penonton di lokasi, jangan ada interaksi dulu dengan dunia luar sembari dituntaskan tracing-testing," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Selama penyelenggaraan PON Papua, menurut Dicky, mestinya para atlet dan ofisial tidak melakukan interaksi dengan penonton.

Selain itu, jika terdapat kasus Covid-19 dalam arena pertandingan PON, mestinya seluruh orang yang terlibat dalam pertandingan tersebut melakukan karantina.

"Semua yang terlibat tidak hanya atlet, tapi ada ofisial itu harus betul-betul di karantina kalau masuk kontak," ujarnya.

"Kalau luput kita bobol, dan (Covid-19) dibawa (atlet) ke masing-masing daerah," sambungnya.

Lebih lanjut, Dicky menyarankan, para atlet dan ofisial yang akan kembali ke daerah masing-masing untuk melaksanakan tes Covid-19 guna menekan penularan Covid-19.

"Kalau negatif dia bisa pulang, tapi begitu sampai di lokasi dia harus karantina 7 hari apapun hasilnya ketika itu dites lagi atau tidak dia 7 hari harus karantina," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/09/07200061/4-2-juta-kasus-covid-19-di-indonesia-dan-perlunya-mencegah-meluasnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke