Dia mengatakan, Polri serius merekrut para pegawai yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) KPK itu karena membutuhkan kontribusi mereka.
"Di kepolisian ini tidak ada istilah jebakan. Coba kalau dilihat saat Bapak Kapolri menyampaikan konferensi pers berkaitan dengan teman-teman KPK, dengan mimik yang fresh, yang serius, dan tentunya kelihatan sekali bahwa Bapak Kapolri memberikan harapan kepada mereka," kata Argo dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (1/10/2021).
Menurut Argo, 57 eks pegawai KPK itu memiliki latar belakang dan rekam jejak yang baik dalam upaya pemberantasan korupsi.
Ia berpendapat, kapasitas mereka sudah tidak perlu diragukan lagi.
"Dengan kebutuhan organisasi dan rekam jejak yang baik itu ya, Polri membutuhkan yang seperti ini," ujar dia.
Argo mengatakan, saat ini asisten SDM Kapolri terus berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk merumuskan perekrutan 57 pegawai tersebut.
Ia pun berharap para pegawai nonaktif KPK itu menerima tawaran Kapolri.
"Tentunya Bapak Kapolri berharap kepada teman-teman semua untuk bisa menerima tawaran ini. Karena dari kepolisian ini ada beberapa ruang yang perlu diisi, (khususnya) melakukan pencegahan korupsi," ucap dia.
Pada Kamis (30/9/2021), 57 pegawai KPK yang tak lolos TWK resmi diberhentikan dari jabatannya di KPK.
Mereka pun membentuk IM57+ Institute yang merupakan wadah kolaborasi mantan pegawai KPK dengan masyarakat untuk melanjutkan kerja-kerja pemberantasan korupsi.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyampaikan rencananya untuk merekrut para pegawai KPK menjadi ASN Polri pada Selasa (28/9/2021).
Kapolri mengatakan usul tersebut telah disetujui Presiden Joko Widodo.
Namun, belum ada tanggapan dari para pegawai KPK yang tak lolos TWK apakah menerima atau menolak tawaran tersebut. Mereka menunggu penjelasan lebih detail.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/01/12363501/polri-rencana-rekrut-eks-pegawai-kpk-bukan-jebakan